PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI menganggarkan modal kerja atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 580 miliar khusus untuk bidang informasi dan teknologi (IT) dan digital. Langkah ini dilakukan sebagai respon atas gangguan layanan dan isu kebocoran data yang terjadi beberapa waktu belakangan.
Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta mengatakan, jumlah tersebut merupakan dua kali lipat lebih besar dari anggaran yang digelontorkannya tahun lalu. Hal ini juga merupakan bukti dari komitmen perusahaan untuk memperkuat digitalisasi dan keamanan data.
"Kita pahami digital nggak bisa dihindari, apalagi di dunia perbankan. Karena kemudian perilaku pasar, perilaku customer itu mengarah ke digital. BSI menganggarkan capex IT dan digital itu Rp 580 miliar di tahun ini," katanya, dalam dalam Press Conference Pemaparan Hasil RUPST Tahun Buku 2022 PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Senin (22/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Hery menekankan, realisasi atau eksekusi dari anggaran ini, khususnya untuk sektor IT dan digital, diprioritaskan untuk pengamanan data dan layanan perbankan.
Selain itu, dari hasil RUPST BSI yang baru saja dilaksanakan, dihasilkan keputusan untuk merombak jajaran direksi dan komisaris perseroan. Beberapa di antaranya ialah perseroan memberhentikan dengan hormat Achmad Syafii sebagai Direktur Information Technology dan Tiwul Widyastuti sebagai Direktur Risk Management.
"Kemudian mengangkat dan menetapkan Saladin D. Effendi sebagai Direktur Information Technology dan Grandhis Helmi H. sebagai Direktur Risk Management," kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi, dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, BSI juga memberhentikan dengan hormat Adiwarman Azwar Karim sebagai Komisaris Utama dan Nizar Ali sebagai Komisaris, kemudian mengangkat dan menetapkan Muliaman D. Hadad sebagai Komisaris Utama/Independen.
Selanjutnya, BSI kembali mengangkat Adiwarman Azwar Karim yang kini ditempatkan di posisi Wakil Komisaris Utama/Independen. Perseroan juga mengangkat Abu Rokhmad sebagai Komisaris baru, menggantikan Nizar Ali.
"Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan menjadikan pengurus perseroan semakin solid, meraih kinerja yang berkelanjutan dan mampu membawa BSI semakin berperan dalam pertumbuhan perbankan syariah untuk go global," pungkasnya.
(dna/dna)