Erick Thohir Beberkan Strategi Benahi Dapen BUMN Bermasalah

Erick Thohir Beberkan Strategi Benahi Dapen BUMN Bermasalah

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 25 Mei 2023 20:15 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: detikcom/Grandyos Zafna
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan perkembangan dana pensiun (dapen) BUMN yang bermasalah. Dia mengatakan, akan mengambil sejumlah langkah untuk menyelesaikan persoalan dapen BUMN tersebut.

Erick mengatakan, pihaknya akan melakukan konsolidasi pengelolaan dapen BUMN. Sementara, untuk dapen BUMN yang terindikasi dikorupsi telah diambil tindakan.

"Dapen BUMN kan kemarin sudah, sudah ada deadline pengelolaannya dikonsolidasi Rp 9,5 triliun, yang terindikasi ada salah investasi ataupun korupsi. Tentu yang korupsi kemarin sudah diambil tindakan," ujarnya di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (25/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, untuk dapen BUMN yang bermasalah karena salah investasi tapi tidak dikorupsi maka akan disehatkan. Penyehatan itu membutuhkan waktu 3 sampai 5 tahun.

"Yang salah investasi tidak korupsi karena market, pasar itu kita dorong 3-5 tahun transisi penyehatan. Seperti Jiwasraya kan perlu 2-3 tahun yang penting rule of the game-nya bener," katanya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Erick memastikan bersih-bersih perusahaan pelat merah terus berjalan. Hal itu sebagai respons atas ditetapkannya 6 tersangka dalam kasus korupsi dana pensiun (dapen) Pelindo. Erick menyampaikan, bersih-bersih ini dilakukan dalam dua hal yakni pada perbaikan sistem dan pimpinan dana pensiun.

"Tentu kami dari BUMN terus memastikan bersih-bersih BUMN ini terus berjalan seperti yang saya bilang, bersih-bersih ini kita lakukan dalam dua hal, satu perbaikan sistem, kedua tentu pimpinan daripada unit ataupun dana pensiun itu sendiri," terangnya seperti dikutip dari potongan video wawancara, Rabu (10/5).

Erick kemudian mengatakan, dari 48 dapen BUMN, sebanyak 31 BUMN dalam kondisi prihatin. "Khususnya hari ini seperti saya sudah juga jabarkan berapa bulan yang lalu, bahwa dari 48 dapen BUMN itu ada 31 yang prihatin, artinya bukan semua korupsi, tapi prihatin," ujarnya.

(acd/das)

Hide Ads