Masyarakat yang Melek Keuangan Syariah Masih Minim, Harus Gimana Dong?

Masyarakat yang Melek Keuangan Syariah Masih Minim, Harus Gimana Dong?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 28 Jun 2023 20:30 WIB
Ilustrasi Uang Rupiah
Ilustrasi/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, indeks literasi keuangan syariah atau melek keuangan syariah masih rendah. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, tingkat literasi keuangan syariah berada di posisi 9,14%.

Oleh karena itu, kegiatan edukasi dan literasi keuangan perlu digencarkan seperti yang diselenggarakan PT Asuransi BRI Life di Manado. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pemahaman peserta seputar keuangan syariah, asuransi dan investasi.

Sebanyak 44,8 % peserta (dari total peserta yang hadir) menjawab benar saat pre-test yang dilakukan di awal acara. Prosentase ini meningkat menjadi 94,45 % peserta menjawab benar saat post test diberikan di akhir acara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi mengatakan, pemahaman akan pengelolaan keuangan khususnya berbasis syariah merupakan hal yang penting. Adapun peserta dalam kegiatan ini mayoritas memiliki latar belakang tenaga pengajar pada tingkat sekolah menengah dan universitas.

"BRI Life berupaya terus konsisten dalam meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pemahaman akan Pengelolaan keuangan dan asuransi, khususnya dalam event kali ini keuangan yang berbasis syariah, dimana hal ini sejalan dengan kebijakan dari OJK," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (28/6/2023).

ADVERTISEMENT

Kegiatan tersebut menghadirkan tiga narasumber, salah satunya Kepala Kantor Perwakilan BEI Provinsi Sulawesi Utara Mario L Iroth yang membahas mengenai literasi keuangan, gerbang kemandirian finansial, ulasan akan masih rendahnya literasi dan inklusi keuangan dikalangan masyarakat,serta informasi tentang entitas mana saja yang dihentikan oleh Satgas Waspada Investasi (SWI).

"Kegiatan ini sangat membantu terutama bagi para akademisi (mahasiswa, dosen dan guru) agar lebih bijak mengelola uang, memilih investasi maupun asuransi,disamping sebagai implementasi dalam meningkatkan layanan BRI Life kepada nasabah.Semoga pada kegiatan literasi selanjutnya, akan lebih banyak lingkaran masyarakat yang dapat disasar seperti buruh, sopir, ibu rumah tangga dan lainnya," terang Sutadi.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjelaskan, perkembangan sektor keuangan syariah masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah. Dia mengatakan, inklusi keuangan syariah masih rendah yakni sebesar 12,12%.

"Inklusi keuangan syariah nasional baru mencapai 12,12% tertinggal jauh dari inklusi keuangan konvensional sebesar 85,1%," kata Ma'ruf di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/6).

Oleh karena itu, kata dia, hadirnya instrumen keuangan syariah di tengah masyarakat diharapkan dapat menjadi katalisator inklusi keuangan nasional. Tak hanya dari inklusi, Ma'ruf menyebut literasi keuangan syariah Indonesia masih rendah. Dia mengatakan, literasi keuangan syariah baru di angka 9,14%.

"Tantangan selanjutnya masih rendahnya literasi keuangan syariah masyarakat Indonesia yaitu 9,14% tahun 2022 jauh di bawah indeks literasi keuangan secara keseluruhan sebesar 49,68%," katanya.

"Padahal literasi ini faktor intrinsik yang mendorong dan motivasi masyarakat untuk mencari informasi terkait produk keuangan syariah," katanya.

(acd/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads