Banyak Orang RI Belum Pede Atur Keuangan di Masa Pensiun

Banyak Orang RI Belum Pede Atur Keuangan di Masa Pensiun

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 27 Agu 2023 22:30 WIB
ilustrasi atur keuangan
Ilustrasi atur keuangan - Foto: Shutterstock
Jakarta -

Masyarakat Indonesia dinilai masih memiliki kesadaran rendah dalam perencanaan keuangan. Hasil survei menunjukkan orang Indonesia belum memulai perencanaan keuangan pada usia 35 tahun dan baru memulai perencanaan pensiun di usia 41 tahun. Berdasarkan data OJK, hanya 5,25% dari responden yang yakin mampu mengelola keuangannya setelah masa pensiun.

Hasil temuan menarik juga terlihat dari ketahanan dana darurat yang dimiliki orang Indonesia. Survei menyatakan hanya 9% masyarakat Indonesia yang bisa bertahan lebih dari enam bulan jika kehilangan pendapatan dan mengandalkan dana darurat, sedangkan 46% hanya memiliki 1 minggu untuk bertahan hidup.

Keadaan ini memperlihatkan jika masyarakat Indonesia membutuhkan perencanaan keuangan yang lebih matang dan berkelanjutan. Terlebih lagi, Indonesia memiliki angka rasio ketergantungan (angka yang menyatakan perbandingan banyaknya penduduk usia non produktif dengan penduduk usia produktif yang tergolong tinggi) mencapai 44,4% di 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya, setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 44 penduduk usia tidak produktif. Angka ini diproyeksikan akan terus meningkat hingga 53,4% di 2045.

Presiden Direktur Prudential Syariah Omar S. Anwar mengatakan asuransi Jiwa Syariah merupakan salah satu instrumen keuangan yang dapat digunakan sebagai persiapan warisan. Melalui PRUAnugerah Syariah, peserta mendapatkan Santunan Asuransi hingga 150% sejak awal kepesertaan.

ADVERTISEMENT

Produk ini juga menawarkan Dana Usia Mapan hingga 100% dari total kontribusi yang dibayarkan oleh peserta. Hal ini menjadi komitmen kami untuk terus menyediakan kebutuhan finansial jangka panjang membantu keluarga Indonesia meraih yang terbaik dalam kehidupan.

PRUAnugerah Syariah hadir sebagai solusi yang membantu mempersiapkan tujuan keuangan jangka panjang sesuai kebutuhan sebagai bentuk anugerah terindah untuk keluarga, seperti dana warisan maupun dana pensiun. Hanya dengan kontribusi mulai dari Rp 500 ribu per bulan, produk ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat Indonesia yang lebih luas.

Selain itu, PRUAnugerah Syariah juga menyediakan manfaat bebas kontribusi apabila peserta yang diasuransikan terdiagnosis satu dari 60 Penyakit Kritis sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dalam polis.

Dengan memiliki produk asuransi Syariah yang dijalankan sesuai dengan prinsip Syariah, peserta akan mendapatkan informasi secara transparan terkait pengelolaan dana sejak awal kepesertaan.

Dalam Asuransi Syariah, kontribusi dari peserta akan dialokasikan menjadi tiga: (1) porsi dana tabarru' yaitu dana tolong-menolong antar sesama peserta, (2) porsi nilai tunai yang tersedia dalam fitur Dana Usia Mapan dan (3) porsi ujrah yaitu imbalan yang dibayarkan oleh Pemegang Polis kepada Pengelola sehubungan dengan pengelolaan suatu produk asuransi.

(kil/das)

Hide Ads