Di ajang ASEAN-Indo-Pacific Forum 2023, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membeberkan upaya untuk mendorong pelaku UMKM naik kelas. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran anak usahanya, hibank sebagai Digital First SME Bank di Indonesia.
Direktur Wholesale & International Banking BNI Silvano Winston Rumantir menekankan pelaku usaha kecil dan menengah merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Bahkan menurutnya sektor UMKM menyumbang 60% PDB Indonesia. Kendati demikian hanya separuh dari total UMKM yang sudah terpapar dengan akses keuangan.
"Seperti yang kita ketahui hampir 100% atau 90% pegawai di UMKM atau menyumbang 60% PDB, tapi separuh UMKM informal atau belum terjangkau sistem bank," kata Silvano di hari kedua AIPF 2023, Rabu (6/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan kondisi tersebut yang kemudian mendasari BNI untuk meluncurkan hibank, setelah mengakuisisi Bank Mayora. Dengan memanfaatkan pengembangan infrastruktur digital, kehadiran hibank diharapkan dapat melayani sektor usaha kecil dan menengah.
Silvano mengakui dalam mengembangkan ekosistem hibank, BNI turut menggandeng mitra eksternal seperti SEA, perusahaan induk yang menaungi Garena dan Shopee.
"Kita bekerja sama dengan SEA sebagai mitra. Sebab BNI bukanlah perusahaan teknologi. Dan kita bukanlah ahli yang menguasai teknologi," tuturnya.
Diketahui AIPF berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta. Sebagai bagian dalam rangkaian acara ASEAN Summits 2023, forum ini berfokus pada pengembangan infrastruktur dan ekonomi, dengan tiga isu utama yakni infrastruktur hijau dan rantai pasok, transformasi digital dan kreatif ekonomi serta pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif di sektor ultra mikro, dan MSME.
(ega/ega)