Setiap negara di dunia memiliki mata uang masing-masing. Biasanya penulisan mata uang ini berupa singkatan dari satuan yang digunakan. Sebagai contoh ada "Rp" di Indonesia yang merupakan singkatan dari rupiah atau "RM" yang merupakan singkatan dari Ringgit Malaysia.
Namun uniknya, mata uang yang paling sering digunakan dalam perdagangan internasional, dolar Amerika Serika (AS), menggunakan simbol berupa "$" dan bukan singkatan seperti simbol-simbol mata uang lainnya.
Melansir dari situs ensiklopedia online Britannica, Selasa (19/9/2023), hingga saat ini asal-usul penggunaan "$" sebagai lambang dolar hingga saat ini masih cukup banyak diperdebatkan. Namun untuk teori yang paling banyak diterima hingga saat ini, penggunaan "$" sebagai lambang dolar bermula dari mata uang Peso Spanyol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum memerdekakan diri sendiri, AS merupakan bangsa kolonial di bawah pemerintahan Inggris. Namun saat itu mata uang yang banyak beredar dan digunakan di sana adalah peso Spanyol.
Menurut teori itu, pada awalnya lambang dolar bukanlah "$", melainkan Ps yang merupakan singkatan dari peso. Namun seorang pemodal keuangan pasukan revolusioner Amerika,Oliver Pollock, kerap menuliskan Ps dengan huruf "P" yang ditimpa huruf "S".
Sekilas penulisan "Ps" ini jadi terlihat seperti "$" yang digunakan hingga saat ini. Model penulisan simbol peso Spanyol itu semakin populer mengingat Pollock merupakan salah seorang pemodal utama pasukan revolusioner AS saat ingin membebaskan diri dari koloni Inggris.
Barulah saat AS merdeka, Negeri Paman Sam itu akhirnya membuat mata uang sendiri (dolar) yang cetakan pertamanya dibuat dengan perak pada tahun 1794. Saat itu nilai 1 koin mata uang ini masih setara dengan 1 koin peso Spanyol yang biasa mereka gunakan sebelumnya.
Meskipun terdapat kemiripan antara tulisan tangan Oliver Pollock dengan tanda dolar, namun hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa simbol "$" tersebut benar berasal dari sejarah kemerdekaan AS itu.
Teori lain berkaitan dengan asal muasal dolar Spanyol itu sendiri. Ketika Spanyol menjalani reformasi mata uang pada tahun 1497, dolar diperkenalkan sebagai satuan mata uang Spanyol.
Nama lengkapnya adalah peso de ocho reales "sepotong 8 reales". Seperti namanya, nilai satu peso ini sama dengan 8 real (standar uang yang digunakan sebelumnya). Oleh karena itu, beberapa orang berspekulasi bahwa simbol $ muncul sebagai variasi gaya pada angka 8.
Meski begitu tidak ada cukup dokumen yang bisa membuktikan bahwa 8 digunakan untuk melambangkan dolar Spanyol. Hal ini membuat teori tersebut tidak dapat diterima sepenuhnya juga.
Teori lain mengatakan lambang "$" bermula dari masa pemerintahan Ferdinand II dari Aragon (1479-1516). Diceritakan setelah pasukan Ferdinand menguasai Selat Gibraltar, ia membuat lambang mata uang Peso berupa dua kolom yang melambangkan Pilar Heracles, yang dibungkus dengan pita.
Banyak orang berpendapat bahwa batang pada tanda dolar menyerupai salah satu pilar Heracles, sedangkan S terlihat seperti pita. Namun, hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa tanda dolar berasal dari representasi pilar lambang yang mirip $.
Kurangnya bukti di balik perkembangan sejarah tanda dolar ini membuat banyak orang, termasuk peneliti, memiliki banyak teori terkait kelahiran simbol "$" ini.
Bahkan seorang penulis bernama Ayn Rand mengatakan dalam novelnya yang berjudul "Atlas Shrugged" (1957) bila simbol "$" merupakan penggabungan huruf "U" dan "S" yang mewakili United States atau AS.
Simbol ini dituliskan dengan bagian bawah huruf "U" dihilangkan menimpa huruf "S". Simbol ini dikatakan sebagai representasi AS sebagai benteng kebebasan ekonomi, namun klaim ini tidak memiliki dasar faktual.
Lihat juga Video: Duh! Rupiah Makin Keok, Dolar AS Nyaris Rp 15.000