Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Nixon L.P. Napitupulu buka-bukaan soal akuisisi satu bank tahun ini. Hal ini sejalan dengan rencana BTN untuk melakukan pemisahan (spin off) unit usaha syariah (UUS) dalam rangka menjalin kerja sama dengan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk.
"Kita kan ikut keputusan pemerintah, sedang proses. Ya kita jadwalkan tahun ini untuk bisa ada keputusannya ya," kata dia usai Soft Launching Integrasi dan Wajah Baru ATM Link di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2023).
Nixon mengatakan ada beberapa bank yang menjadi incaran untuk diakuisisi. Namun, dia enggan memberi tahu detail siapa saja bank yang menjadi incarannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak boleh dikasi tahu, karena mesti wajib lapor bursa, nanti-nanti salah lagi. Kan masih lihat-lihatlah diligence dulu begitu kan, nggak gampang lah. Ada beberapa yang sudah kita kontak. Ya mudah-mudahan sebelum akhir tahun mengerucut lah," terang dia.
Sebelumnya, Nixon juga pernah mengatakan hal terkait akuisisi satu bank pada tahun ini. "Kita lagi proses, kita harap bisa ada kontrak kesepakatan jual beli dengan salah satu bank yang lagi kita dekatin sebelum akhir tahun juga. Ini lagi nego harga dengan mereka," kata Nixon di perumahan Puri Delta Tigaraksa, Tangerang, Selasa (8/8/2023).
Nixon enggan menyebut bank yang akan diakuisisi tersebut. Dia menjelaskan, pihaknya tak mampu mengejar pembentukan PT baru. Setelah diakuisisi, dia bilang, Bank Syariah Indonesia akan masuk sebagai pemegang saham.
Menurut Nixon, untuk dikerjasamakan dengan BSI, unit syariah BTN memang harus dipisahkan terlebih dahulu atau spin off. Namun, dalam kerja sama tersebut, pengalihan aset tidak mungkin dilakukan.
"Ada risiko yang cukup besar kalau polanya pengalihan aset sehingga kita sepakati dengan BUMN polanya adalah spin off dulu nanti equity-nya akan dikerjasamakan dengan BSI," ujarnya.
(ada/ara)