Nilai tukar Rupiah berdarah-darah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Saat ini dolar AS nyaris menyentuh Level Rp 16.000/ US$.
Lantas, bagaimana ketahanan sektor perbankan di tengah tekanan Dolar AS?
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan sejauh ini belum ada dampak langsung terhadap sektor perbankan di Indonesia imbas dari pelemahan nilai tukar Rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilihat dari segi penyaluran pembiayaan dan kecukupan modal masih terjaga.
"Sejauh yang kami pantau saat ini tidak ada dampak yang langsung, dilihat dari segi penyaluran pembiayaan dan kecukupan modal dan lain-lain terjaga ya. Kita akan pantau dari hari ke harinya," sebut Mahendra di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (23/10/2023).
OJK memantau ketat dan berkomunikasi dengan sektor perbankan. Bila ada sesuatu yang mencolok terjadi pihaknya akan melakukan intervensi.
"Kami sejauh ini memang hanya memantau dan berkomunikasi sejauh ini belum ada yang terlihat mencolok dari keadaan yang ada saat ini," tutur Mahendra.
(hal/hns)