Geber Akses Keuangan buat Difabel, Bos OJK Ungkap Potensinya Sebesar Ini

Geber Akses Keuangan buat Difabel, Bos OJK Ungkap Potensinya Sebesar Ini

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 28 Okt 2023 17:50 WIB
OJK Bulan inklusi keuangan
Foto: Ilyas Fadilah/detikcom
Yogyakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan inklusi keuangan. Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, inklusi keuangan mampu mengoptimalkan potensi ekonomi yang cukup besar di daerah.

Mahendra menjelaskan dunia dihadapkan pada gejolak ekonomi yang volatil dalam 5-10 tahun ke depan. Namun ekonomi Indonesia tetap tumbuh berkat pasar dalam negeri yang kuat.

"Kunci dari keberlanjutan pertumbuhan dan bahkan penguatan ekonomi kita adalah seberapa mampu kita mendorong pertumbuhan di daerah-daerah tadi dengan juga memperhatikan aspek inklusi dan literasi," ujarnya dalam Puncak Bulan Inklusi Keuangan di Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang akan menjamin bahwa pertumbuhan tadi itu akan lebih berkelanjutan untuk waktu yang lebih panjang," lanjutnya.

Ia menyatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan memprioritaskan beberapa segmen yang memang perlu diperkuat. Ia menyinggung layanan untuk penyandang disabilitas yang perlu didorong, mengingat jumlahnya sekitar 10% dari populasi Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Bisa dibayangkan 10% tadi dalam kacamata potensi, dalam kacamata kemungkinan perkembangan dan pemasaran dari produk-produk keuangan adalah suatu kesempatan yang luar biasa itu salah satu yang harus kita dorong terus," imbuhnya.

Setelah menggencarkan program satu pelajar satu rekening, OJK juga mendorong program satu difabel satu rekening. Kemudian inklusi keuangan juga didorong ke segmen masyarakat yang masih jauh dari akses keuangan.

"Tapi setelah itu juga kita lihat di video bagaimana akses kepada pinjaman, bagaimana akses kepada produk keuangan lain, bagaimana akses pada produk asuransi, kepada berbagai produk yang disiapkan baik dari perbankan berbagai industri non bank, dari pasar modal maupun variasi yang ada di situ," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, untuk mencapai target inklusi keuangan 90% di 2024, OJK dan kementerian/lembaga lain memang mendorong akses keuangan bagi penyandang disabilitas. OJK meminta Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) meningkatkan layanan untuk disabilitas.

"OJK bersama kementerian lembaga lain berkomitmen mendorong perluasan akses keuangan bagi penyandang disabilitas," tuturnya.

Hal lain yang didorong OJK adalah aspek inklusi dan literasi keuangan ke produk-produk lain bagi masyarakat yang berada di daerah. Hal inilah yang membuat pucak bulan inklusi keuangan tahun ini dilakukan di luar Jakarta untuk pertama kalinya.

"Ibu Bapak ini adalah kali pertama puncak bulan inklusi keuangan dilaksanakan di luar Jakarta. Saya ingat tahun lalu Pak Mahendra dan saya men-challenge teman-teman panitia supaya ke depan bulan inklusi keuangan tidak boleh dilaksanakan di Jakarta. Karena tingkat literasi dan inklusi di Jakarta sudah sangat tinggi di atas nasional," jelas Friderica.

(ily/hns)

Hide Ads