PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim mencatat kinerja positif dengan meraih laba bersih Rp 1,09 triliun di kuartal III 2023. Pertumbuhann laba ini didorong pertumbuhan kredit perseroan mencapai 12,61%.
Direktur Utama Busrul Iman mengatakan, sampai dengan September 2023, melalui beberapa implementasi atas strategi yang dicanangkan perseroan secara keseluruhan relatif memenuhi target. Antara lain asset tumbuh sebesar 8,69% (YoY) atau sebesar Rp107 triliun.
"Pertumbuhan asset tersebut berasal dari kontribusi peningkatan asset produktif yaitu kepemilikan surat berharga yang naik 10,29% (YoY), penyaluran kredit tumbuh 12,61% (YoY) dan pengelolaan asset produktif perseroan menghasilkan pendapatan bunga yang tumbuh 3,8% (YoY) dengan laba bersih di bulan September 2023 sebesar Rp 1,09 triliun," ungkap Basrul, dalam keterangannya, Senin (30/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Busrul menambahkan, pihaknya terus mengembangkan bisnis di luar captive market yang telah dikuasai selama ini dengan menjadikan captive market tersebut sebagai entry point untuk memasuki market area baru.
"Contohnya, gencar melakukan penyaluran kredit produktif, penggalian dana murah untuk segmen atas dan penetrasi layanan devisa. Pengembangan digitalisasi untuk seluruh aspek baik business process maupun penyediaan produk dan jasa digital, layanan devisa juga kami lakukan untuk memberikan pengalaman perbankan yang baru bagi nasabah eksisting maupun untuk meraih market area yang baru," tegasnya.
Selanjutnya, dari sisi kredit, selama Triwulan III tahun 2023 ini, Bank Jatim berhasil mencatatkan peningkatan pertumbuhan kredit yang signifikan yakni 12,61% (YoY). Pertumbuhan tersebut diatas rata rata pertumbuhan sektor industri perbankan per September yaitu di angka 8,96% (YoY). Pertumbuhan kredit tertinggi Bank Jatim terjadi pada sektor produktif (komersial & SME) sebesar 25,44 % (YoY) dan sektor konsumer sebesar 4,74% (YoY).
"Kami rasa akses pembiayaan terhadap pelaku usaha harus dibuka selebar-lebarnya agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Pertumbuhan penyaluran kredit merupakan cerminan dari perekonomian yang berjalan dan menandakan adanya kenaikan permintaan barang dan jasa dari masyarakat," papar Busrul.
Pertumbuhan kredit yang telah dicapai Bank Jatim itu membuat rasio pembiayaan terhadap pengelolaan dana (LDR) perseroan semakin membaik. Rasio LDR pada triwulan III tahun 2022 hanya sebesar 55,40%, kemudian naik menjadi 61,49% pada triwulan III tahun ini.
Penyaluran kredit Bank Jatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Hal itu terlihat dari rasio Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Jatim yang melandai. Yakni di angka 3,72% pada triwulan III 2022 menjadi 2,74% pada Triwulan III 2023. Itu artinya kualitas kredit Bank Jatim semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi.
Selain itu, Bank Jatim juga menyediakan layanan pembukaan rekening online menggunakan JConnect PRO yang memungkinkan calon nasabah tidak perlu datang ke kantor. Layanan tersebut mampu memberikan kontribusi yang positif baik dalam peningkatan outstanding Dana Pihak Ketiga, utilisasi JConnect yang merupakan digital brand Perseroan, peningkatan Numbers of Account (NoA) Perseroan, maupun peningkatan fee based income.
"Dari seluruh strategi yang diimplementasikan merupakan cara kami untuk bermain di market area baru dan terbukti mampu meningkatkan jumlah NoA dari Nasabah Perseroan sebesar 10.54%" ungkap Busrul.
(rir/rir)