Meluncur 21 November, Instrumen BI buat Tarik Dana Asing Laris Diborong Investor

Meluncur 21 November, Instrumen BI buat Tarik Dana Asing Laris Diborong Investor

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 23 Nov 2023 15:18 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo (Sylke Febrina Laucereno/detikcom)
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) baru saja menerbitkan instrumen sekuritas valuta asing Bank Indonesia (SVBI). Lelang perdana yang dilakukan pada 21 November 2023 itu disambut baik oleh para pelaku pasar.

"Lelang perdana pada 21 November 2023 pasar menyambut baik penerbitan SVBI, sebagaimana tecermin pada tingginya penawaran sebesar US$ 266,5 juta, lebih tinggi dibandingkan dengan target indikatif lelang sebesar US$ 200 juta," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Perry menyebut inovasi instrumen ini diharapkan dapat mendukung strategi operasi moneter yang pro-market dan dapat menarik aliran modal masuk untuk memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dari dampak rambatan global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terbukti aliran modal asing kembali masuk ke pasar keuangan domestik. Hal itu tecermin pada investasi portofolio hingga 21 November 2023 yang mencatat net inflows sebesar US$ 2,6 miliar dolar (qtd). Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2023 dinilai tetap terjaga, yaitu sebesar US$ 133,1 miliar setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Selain SVBI, BI merencanakan penerbitan sukuk valuta asing Bank Indonesia (SUVBI) pada 28 November 2023. BI akan menerbitkannya dengan menggunakan underlying asset berupa surat berharga dalam valuta asing berdasarkan prinsip syariah milik BI.

ADVERTISEMENT

SUVBI akan diterbitkan dengan tenor 1, 3, dan 6 bulan dengan setelmen T + 2 di mana jadwal dan hasil lelang akan diumumkan di website BI. Penerbitan SUVBI dilakukan melalui lelang dengan bank umum syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) yang menjadi peserta OPT Syariah dalam valas.

Sebelumnya BI telah menerbitkan terlebih dahulu Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) pada 15 September 2023. Sampai 21 November 2023, lelang SRBI telah mencapai Rp 168,81 triliun, yang antara lain didorong oleh aliran investasi portofolio asing sebesar Rp 27,25 triliun.

"Per 22 November 2023 outstanding sudah Rp 178,8 triliun dan menariknya di sini hampir 30% sudah diperdagangkan di pasar sekunder. Jadi memang ini arah kita menciptakan untuk instrumen moneter yang pro market jadi itu menggerakkan pasar sehingga di pasar sekunder itu sudah terjadi peralihan atau transisi hingga mencapai Rp 50 triliun," ungkap Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti.

(aid/das)