Buset! Harga Jual Logam Rp 1.000 Kelapa Sawit Tembus Segini Usai Ditarik BI

Buset! Harga Jual Logam Rp 1.000 Kelapa Sawit Tembus Segini Usai Ditarik BI

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 09 Des 2023 13:08 WIB
Uang Rupiah logam ditarik dari peredaran, nggak laku lagi
Foto: Dok. Bank Indonesia
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) resmi menarik peredaran uang rupiah logam Rp 1.000 tahun emisi (TE) 1993. Koin tersebut memiliki gambar garuda dan pohon kelapa sawit.

Setelah ditarik dari peredaran, koin Rp 1.000 itu banyak dijual di toko online. Harga yang ditawarkan beragam bahkan ada yang mencapai Rp 100 juta per koin.

Pantauan detikcom di salah satu toko online, Sabtu (9/12/2023), salah satu penjual menawarkan koin Rp 1.000 seharga Rp 100 juta. "Pic real, stok ada bekas pemakaian pastinya," tulisnya dalam deskripsi produk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di toko lain, koin tersebut dipatok seharga Rp 99.999.999. "Buruan gaes, hanya sisa 1 pc. Siapa cepat dia dapat, para pecinta kolektor," tulis penjual lain yang berlokasi di Medan.

Toko lain yang berlokasi di Jakarta ada juga yang menjualnya seharga Rp 70.000.000. Dalam penjelasannya pemilik toko menyebut siap melakukan transaksi dengan metode cash on delivery (COD) khusus Jabodetabek.

ADVERTISEMENT

"Uang koin Rp 1.000 edisi kelapa sawit. Kondisi baik. Melayani COD khusus Jabodetabek," katanya.

Meski begitu masih banyak juga penjual yang menawarkan koin Rp 1.000 dengan selisih harga tak terlalu jauh. Misalnya salah satu penjual dari Sleman yang menawarkan koin tersebut seharga Rp 1.600.

Selain itu ada juga yang menjualnya dengan harga Rp 2.500, Rp 2.800, Rp 3.000, Rp 10.000 dan lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Bank Indonesia (BI) mengatakan penjualan uang yang telah ditarik dari peredaran diperbolehkan. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan uang tersebut sudah menjadi barang koleksi untuk sebagian orang.

"Boleh aja. Mungkin uang-uang itu sudah jadi collectible items," kata Erwin kepada detikcom.

Terkait harga ada yang ditawarkan mencapai Rp 100 juta, Erwin mengatakan bisa saja hal itu terjadi karena semakin sedikitnya barang tetapi permintaannya meningkat.

"Harga kan terbentuk karena supply dan demand aja. Kalau banyak yang suka sementara barangnya hanya tersedia sedikit, otomatis harganya naik," terang dia.

Saksikan Video: KuTips: Tips Jawab Pertanyaan 'Mau Gaji Berapa?' Saat Interview Kerja

(ily/hns)

Hide Ads