Penyaluran Kredit Bank Masih Lesu, BI Ungkap Datanya

Penyaluran Kredit Bank Masih Lesu, BI Ungkap Datanya

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 19 Des 2023 11:27 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) melaporkan pembiayaan korporasi dan penyaluran kredit oleh perbankan pada November turun dibandingkan Oktober 2023. Ini datanya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Erwin Haryono menjelaskan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi pada Nonvember 2023 sebesar 14,9%. Dalam survei yang dikeluarkan BI, angka itu mengalami sedikit penurunan dari 15,7% pada Oktober 2023.

"Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri, diikuti pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, pinjaman/utang dari perusahaan induk, serta pembiayaan dari perbankan dalam negeri," terang Erwin dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, penyaluran kredit baru oleh perbankan pada November juga mengalami penurunan. Pada November ini tercatat SBT tumbuh 70,4%, lebih rendah cukup signifikan dari Oktober 2023 yang tercatat 82,1%.

Dalam survei, berdasarkan kategori bank, perlambatan penyaluran kredit baru pada November 2023 diperkirakan terjadi pada Bank Umum. Sementara itu, penyaluran kredit oleh Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada November 2023 terindikasi melambat pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali Kredit Konsumsi Lainnya yang terindikasi relatif stabil (SBT 66,9%).

"Faktor utama yang mempengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain. Sementara itu, untuk keseluruhan triwulan IV 2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan juga diprakirakan tetap tumbuh," jelas Erwin.

Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru pada November 2023 terindikasi sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Dalam survei secara rinci terindikasi dari responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang/kredit pada November 10,7%.

"Sedikit menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 11,3%," terang survei BI.

BI mencatat mayoritas pembiayaan berasal dari bank umum dengan pangsa 33,2%. Angka itu juga tecatat menurun dari bulan lalu 36,3%. Selain perbankan, sumber pembiayaan yang menjadi preferensi rumah tangga antara lain koperasi 24,1% danleasing 19,7%.

Lihat juga Video: Jokowi Minta Kredit UMKM Dipermudah: Jangan Hanya Lihat Agunan

[Gambas:Video 20detik]




(ada/ara)

Hide Ads