Bank garansi adalah istilah yang berkaitan dengan dunia keuangan, bisnis, dan perbankan. Bagi Anda pelaku bisnis, mungkin sudah tidak asing dengan istilah satu ini.
Meski demikian, istilah bank garansi mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Lantas, apa itu bank garansi? Simak paparannya dalam artikel berikut ini.
Pengertian Bank Garansi
Kata garansi berasal dari bahasa Belanda garantie yang berarti jaminan. Dikutip dari buku Layanan Lembaga Perbankan dan Keuangan Mikro oleh Sumiyati, bank garansi adalah layanan jasa keuangan dalam bentuk jaminan pembayaran kepada penerima. Layanan diperlukan apabila pihak yang dijamin tidak dapat memenuhi kewajibannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam bisnis, terkadang perusahaan tidak mampu menjalankan proyek sendiri sehingga melimpahkannya kepada pihak lain. Namun, proyek tersebut tidak berjalan dengan semestinya sebagaimana yang tertulis dalam kontrak. Layanan bank garansi hadir untuk mengantisipasi risiko tersebut.
Untuk menggunakan layanan ini pihak bank akan membuat pernyataan tertulis mengikat diri kepada nasabahnya (pihak yang dijamin). Bank akan menjamin nasabahnya untuk memenuhi kewajiban kepada pihak lain sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati.
Perlu diketahui, tidak semua bank dapat memberikan layanan bank garansi. Proses penerbitan bank garansi sama halnya dengan proses pemberian kartu kredit, yaitu penilaian bank terhadap pemohon tergantung pada reputasi nasabahnya.
Adapun dasar hukum perjanjian bank garansi adalah penanggungan hutang (personal guarantee) atau borgtocht yang diatur dalam bab XVII pasal 1820 - 1850 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, dimana bank bertindak sebagai penanggung.
Tujuan Bank Garansi
Layanan bank garansi memiliki beberapa tujuan sesuai dengan fungsi garansi bank. Menurut buku Layanan Lembaga Perbankan dan Keuangan Mikro oleh Sumiyati, secara umum tujuan pemberian bank garansi adalah sebagai berikut:
1. Bagi bank, tujuan bank garansi adalah memberikan fasilitas dan kemudahan bagi nasabah untuk mengerjakan suatu usaha atau proyek. Selain itu, bank juga akan memperoleh keuntungan dari biaya-biaya yang harus dibayar oleh nasabah dan jaminan lawan yang diberikan.
2. Bagi pemegang jaminan, tujuan bank garansi adalah memberikan keyakinan pemegang agunan tidak akan menderita kerugian apabila pihak yang dijamin melalaikan kewajibannya.
3. Memberikan rasa aman dan ketentraman, baik bagi bank maupun pihak lainnya.
4. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan, yang dijamin, dan yang menerima jaminan.
Pihak yang Terlibat dalam Bank Garansi
Berdasarkan penjelasan di atas, maka pihak-pihak yang terlibat dalam bank garansi adalah:
- Bank, yaitu pihak yang memberikan jaminan.
- Nasabah, yaitu pihak yang dijamin.
- Penerima jaminan, yaitu pihak yang menerima jaminan.
Jenis Bank Garansi
Mengutip dari buku Akuntansi Perbankan dan Keuangan Mikro SMK/MAK Kelas XII oleh Fatkhudin Aziz, jenis-jenis bank garansi adalah:
1. Berdasarkan Bentuknya
- Penerimaan atau penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi untuk pemberian kredit, risk sharing, dan standby loan dalam rangka pelaksanaan proyek
- Penerimaan rutin surat berharga, seperti pemberian jaminan bentuk penandatanganan kedua atau seterusnya atas wesel dan promes.
2. Berdasarkan Kegunaannya
- Bank garansi tender: bank garansi yang diberikan bank untuk para kontraktor
- Bank garansi perdagangan: bank garansi yang diberikan kepada pabrikan untuk kepentingan agen
- Bank garansi uang muka kerja: bank garansi untuk mengambil uang muka pelaksanaan proyek dalam kontrak tertentu
- Bank garansi penangguhan bea masuk: bank garansi guna menjamin dinas bea dan cukai untuk pembayaran bea masuk barang impor
- Bank garansi cukai rokok: bank garansi untuk menjamin pembayaran cukai rokok (yang sudah beredar di pasaran) yang ditangguhkan.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Penerima Bank Garansi
Dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pihak penerima harus memperhatikan hal-hal berikut sebelum menerima bank garansi:
- Pastikan keaslian dan keabsahan bank garansi, caranya dengan menghubungi bank penerbit.
- Periksa masa berlaku bank garansi sesuai dengan jangka waktu proyek Anda.
- Periksa dan pahami syarat-syarat klaim guna memudahkan pengklaiman apabila diperlukan.
Setelah resmi menerima bank garansi, beberapa hal yang wajib diperhatikan penerima bank garansi adalah:
- Perhatikan biaya-biaya yang harus dibayar dalam penerbitan bank garansi.
- Lakukan kewajiban sesuai dengan perjanjian dengan pihak penerima agar tidak terjadi klaim atas bank garansi yang diterbitkan.
- Menjelaskan usaha Anda secara terbuka kepada bank untuk proses penerbitan bank garansi.
(row/row)