- Pengertian Paylater
- Keuntungan Penggunaan Paylater 1. Proses yang Cepat dan Praktis 2. Tenor Bervariasi 3. Banyak Promo Menarik
- Risiko Penggunaan Paylater 1. Mendorong Perilaku Konsumtif 2. Ada Biaya yang Tidak Disadari 3. Arus Kas Terganggu 4. Tunggakan Transaksi Dapat Menodai Reputasi Kredit Seseorang 5. Peretasan Identitas
- Tips Menggunakan Paylater
- Tips Agar Riwayat Kredit Tetap Baik 1. Buat Rekapitulasi Utang 2. Atur Keuangan 3. Gunakan Metode Jual Barang Ketika Darurat 4. Gunakan Skala Prioritas
Saat ini, fitur paylater sering menjadi perbincangan masyarakat luas. Berbagai e-commerce dan e-wallet mengadakan fitur paylater.
Paylater adalah layanan menunda pembayaran yang wajib dilunasi di lain hari. Penggunaan fitur ini dianggap sangat cepat dan praktis. Namun, terdapat beberapa risiko penggunaan fitur paylater.
Simak penjelasan lengkap tentang paylater di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Paylater
Dikutip dari skripsi yang ditulis oleh Ambar Ayu Novalina dalam repository Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta, paylater adalah layanan pinjaman online tanpa kartu kredit yang memungkinkan konsumen menemukan alternatif pembayaran.
Dalam hal ini, metode pembayaran belanja dengan mencicil atau bayar lunas pada jatuh tempo pinjaman dengan menggandeng perusahaan peer to peer lending dengan PT Commerce Finance.
Keuntungan Penggunaan Paylater
Dalam tulisan ebrjudul Konsep Paylater Online Shopping dalam Pandangan Ekonomi Islam yang ditulis oleh Iin Emy Prastiwi dan Tira Nur Fitria di Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, berikut ini beberapa keuntungan penggunaan paylater:
1. Proses yang Cepat dan Praktis
Metode paylater sangat praktis digunakan, terutama ketika ada kebutuhan yang mendesak. Misalnya ketika tanggal tua dan kita membutuhkan biaya makan harian atau transportasi. Fitur ini juga dapat dijadikan alternatif transaksi untuk mendapatkan dana pinjaman lebih cepat.
2. Tenor Bervariasi
Pilihan jangka waktu pembayaran atau tenor juga dapat disesuaikan dengan keinginan dan kemampuan konsumen. Variasi tenor paylater di berbagai e-commerce maupun e-wallet mulai dari 1-12 bulan. Semakin singkat tenor yang dipilih maka semakin kecil bunganya.
3. Banyak Promo Menarik
Semakin berkembangnya fitur paylater, semakin banyak perusahaan yang memberikan promo-promo menarik untuk yang menggunakan fitur tersebut ketika berbelanja. Sehingga keberadaan promo ini juga menjadi salah satu alasan mengapa orang tergiur menggunakan fitur ini.
Risiko Penggunaan Paylater
1. Mendorong Perilaku Konsumtif
Fitur paylater dapat memberi kemudahan untuk bertransaksi dan memberikan dorongan impulsif. Kemudahan ini membuat masyarakat menjadi membeli barang-barang yang tidak diperlukan.
2. Ada Biaya yang Tidak Disadari
Masyarakat menyukai kecepatan dan kepraktisan. Terkadang mereka tidak menyadari adanya berbagai biaya yang langsung aktif ketika mereka menggunakan fitur Paylater. Mulai dari biaya subscription, biaya cicilan, dan biaya lainnya.
3. Arus Kas Terganggu
Mudahnya penggunaan fitur paylater dapat mengganggu keuangan pribadi dengan banyaknya cicilan yang jadi tanggungan. Sedangkan, dana yang disisihkan untuk membayar tagihan paylater juga dapat digunakan untuk keperluan yang tidak terduga.
4. Tunggakan Transaksi Dapat Menodai Reputasi Kredit Seseorang
Tunggakan transaksi paylater terkadang dapat membuat pengajuan kredit lain yang sifatnya lebih penting, seperti properti dan kendaraan memiliki risiko untuk ditolak.
5. Peretasan Identitas
Meski setiap aplikasi sudah menyiapkan keamanan yang tinggi bagi penggunanya, risiko para cyber crime mampu menemukan cara meretas database di akun dan menggunakannya untuk hal-hal yang tidak bertanggung jawab tetap ada.
Tips Menggunakan Paylater
Dikutip dari laman OJK, berikut ini tips menggunakan paylater:
- Pastikan berutang sesuai dengan kemampuan keuangan.
- Pilih waktu pembayaran cicilan setelah tanggal gajian.
- Sisihkan dana khusus untuk melunasi utang.
- Lunasi utang sebelum melewati tenggat waktu pembayaran.
- Baca perjanjian pinjaman sebelum memutuskan menggunakan paylater.
Tips Agar Riwayat Kredit Tetap Baik
Riwayat kredit yang buruk mengindikasikan karakter yang tidak dapat bertanggung jawab dalam mengelola keuangan. Hal ini dianggap rentan melakukan kecurangan, merusak riwayat perusahaan, gagal bayar dalam pinjaman jangka panjang seperti KPR.
Berikut ini beberapa tips agar riwayat kredit tetap baik:
1. Buat Rekapitulasi Utang
Ingat segala jenis utang melalui produk keuangan akan tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Catat jumlah hutang, tenggat waktu pembayaran, bunga dan biaya lain yang perlu dibayarkan. Pastikan jangan sampai ada utang yang lupa atau telat dibayar.
2. Atur Keuangan
Atur keuangan dengan cara menambah penghasilan, mengurangi pengeluaran, dan menghindari menambah utang. Usahakan utang tidak lebih dari 30% total pendapatan.
3. Gunakan Metode Jual Barang Ketika Darurat
Dalam keadaan darurat, kamu dapat menjual barang atau mencairkan tabungan untuk menghindari bunga yang terus bertambah atau status kredit yang macet.
4. Gunakan Skala Prioritas
Kamu juga dapat mempertimbangkan nominal utang, nilai bunga, dan tenggat waktu dalam menyusun skala prioritas. Contohnya, lunasi utang dimulai dari nominal yang paling kecil, bunga paling besar, dan tenggat waktu yang paling dekat. Hal ini perlu dilakukan agar terhindar dari denda dan bunga yang akan terus bertambah.
(row/row)