Bank Indonesia (BI) memperkirakan nilai tukar Rupiah akan tetap stabil dengan kecenderungan menguat di 2024. Hal itu disebut sudah mulai terlihat tanda-tandanya saat ini dengan didukung oleh beberapa faktor.
Faktor yang mendukung nilai tukar Rupiah akan menguat di 2024 karena ketidakpastian global mulai mereda. Kemudian siklus kenaikan Fed Funds Rate (FFR) diperkirakan telah berakhir dan turun lebih cepat, semakin besarnya portofolio asing yang masuk ke dalam negeri, serta konsistensi kebijakan BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.
"Pada 2024, nilai tukar Rupiah akan tetap stabil dengan kecenderungan menguat. Kabar baik ini sudah mulai terlihat tanda-tandanya," tulis unggahan di Instagram resmi @bank_indonesia, Jumat (19/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Per 16 Januari 2024, Rupiah tercatat melemah 1,24%. Kondisi itu dinilai lebih baik dibandingkan mata uang beberapa negara lain seperti Ringgit Malaysia yang melemah 1,92%, Baht Thailand melemah 2,82%, dan Won Korea Selatan melemah 3,24%.
"Stabilitas nilai tukar Rupiah tetap terjaga dan tercatat lebih baik dari mata uang beberapa negara lain pada periode yang sama. Tetap terjaganya nilai tukar Rupiah sejalan dengan upaya pengendalian inflasi," ucapnya.
Untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, BI disebut terus memberikan bauran kebijakan moneter yang difokuskan pada pro-stability yaitu untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah. Kemudian langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1% pada 2024.
BI juga terus mengoptimalkan berbagai instrumen moneter yang dinilai pro-market seperti Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).
"Hal itu sebagai upaya untuk memperkuat pendalaman pasar uang dan mendukung aliran modal masuk ke dalam negeri," jelasnya.
(kil/kil)