Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbicara terkait resesi yang menimpa sejumlah negara maju beberapa waktu belakangan, termasuk di antaranya Jepang, Inggris, serta sejumlah negara di Eropa.
Wanita yang akrab disapa Ani ini mengatakan, tahun ini sejumlah lembaga dunia sudah menyampaikan kinerja perekonomian negara-negara maju akan cukup tertekan karena kenaikan suku bunga di berbagai negara cukup tinggi dalam waktu yang sangat singkat.
Dia mengatakan, kondisi ini akan mendatangkan tantangan tersendiri bagi lingkungan global. Di sisi lain, menurutnya negara-negara yang disebutkan mengalami resesi tersebut memang sedang berada dalam kondisi lemah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Negara-negara maju seperti yang tadi disebutkan, yang mengalami resesi, ya memang mereka sudah cukup lemah," kata Sri Mulyani, ditemui di The St. Regist Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Menurutnya, pelemahan ini terjadi salah satunya didorong sejumlah kondisi geopolitik global yang menyebabkan ekonomi ikut goyang. Salah satunya ialah perang Rusia-Ukraina.
"Entah karena perang di Ukraina yang memengaruhi terutama Eropa tapi juga Jepang dan Eropa secara general juga akan terpengaruh oleh kebijakan ekonomi, terutama suku bunga naik," ujarnya.
Oleh karena itulah, menurutnya kondisi ini sedikit banyak mempengaruhi kinerja ekonomi dari negara-negara tersebut. Hal ini pun pada akhirnya juga berimbas ke proyeksi dan outlook ekonomi banyak negara, terutama negara G7 yang cenderung melemah.
Sri Mulyani mengatakan, persoalan ini pun juga menjadi tantangan bagi lingkungan global, termasuk Indonesia. Selaras dengan itu, persoalan ini akan menjadi salah satu pembahasan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada akhir bulan Februari ini.
"Jadi nanti kita lihat minggu depan saya menghadiri G20 di Brasil. Pasti nanti ada update mengenai kondisi perekonomian global," pungkasnya.
(shc/fdl)