Belajar dari Kasus Thailand, RI Perbanyak Instrumen Pasar

Belajar dari Kasus Thailand, RI Perbanyak Instrumen Pasar

- detikFinance
Rabu, 20 Des 2006 11:11 WIB
Jakarta - Pemerintah akan mengambil langkah antisipatif untuk mencegah efek negatif, dari pasar finansial Thailand yang hancur karena kebijakan pembatasan transaksi valas. Langkah itu antara lain memperbanyak instrumen pasar, memperbaiki proses intermediasi hingga investasi yang masuk tidak bertumpu pada satu sektor saja."Kita akan memperkuat institusi, memperkuat policy, memperkuat fundamental, sehingga room untuk membuat spekulasi itu makin kecil atau tidak ada," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, usai membuka seminar surat berharga syariah negara, di Hotel Crowne Plaza, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (20/12/2006). Pemerintah lanjut Menkeu, akan selalu berkomunikasi dengan pelaku pasar secara continue sehingga investor tidak perlu memunculkan spekulasi-spekulasi negatif. "Jadi saya rasa tidak ada masalah," tukas Menkeu.Menkeu optimistis, apa yang terjadi di Thailand hanya berdampak jangka pendek dan tidak bersifat jangka panjang.Menurutnya, hikmah yang bisa diambil dari kejadian di Thailand memberikan pesan yang besar bahwa pemerintah harus memperbaiki diri. Mulai dari memperbanyak instsrumen, memperbaiki proses intermediasi. "Sehingga kalau setiap ada money yang masuk bisa masuk ke sektor produktif, tidak nongkrong di satu instrumen yang sifatnya mungkin akan bubble," ujarnya.Selain itu, lanjut Menkeu, pemerintah juga akan meningkatkan kapasitas regulasi dan reporting sehingga masyarakat atau pelaku pasar bisa memperoleh informasi yang komplit dan akurat."Sehingga mereka bisa mengantipasi, sektor ini sudah pulih, O.. sektor ini sudah tinggi, yang ini belum, sehingga akhirnya uang itu bisa lari ke sektor yang membutuhkan," kata Menkeu. (ir/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads