PGN Catatkan Pendapatan US$ 3,65 Miliar Sepanjang Tahun 2023

PGN Catatkan Pendapatan US$ 3,65 Miliar Sepanjang Tahun 2023

Erika Dyah - detikFinance
Rabu, 13 Mar 2024 17:59 WIB
Pegadaian
Foto: Dok. Pegadaian
Jakarta -

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membukukan pendapatan sebesar US$ 3,65 miliar di tahun 2023. Selain capaian positif tersebut, Subholding Gas PT Pertamina (Persero) ini pun mencatatkan Laba Operasi sebesar US$ 542,42 juta dengan Laba Bersih Tahun Berjalan Yang Diatribusikan ke Entitas Induk sebesar US$ 278,1 juta.

"Kami bersyukur dapat melewati tantangan sepanjang tahun 2023 dengan pencapaian tersebut. Kinerja keuangan yang diperoleh ini sebagai wujud upaya manajemen untuk mengelola bisnis hilir gas bumi yang optimal, andal, serta aman namun tetap memberikan value bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lain yang terkait," ujar Direktur Utama PGN Arief S. Handoko dalam keterangan tertulis, Rabu (13/3/2024).

Selain mencatatkan kinerja positif pada keuangan konsolidasi, Arief mengungkapkan PGN juga mencatat sejumlah capaian di sisi operasional sepanjang 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, volume niaga yang dialirkan PGN mencapai 923 BBTUD untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi dan rumah tangga. Sedangkan untuk volume transmisi dalam bisnis pengangkutan sebesar 1.458 MMSCFD.

Pada lifting minyak & gas bumi, volume yang dihasilkan adalah 25.083 BOEPD. Terdapat kenaikan yang signifikan pada transportasi minyak, dari 38.471 BOEPD tahun 2022 menjadi 155.775 BOEPD di tahun 2023. Adapun LPG processing volume di tahun 2023 terhitung sejumlah 106 ton per hari.

ADVERTISEMENT

PGN juga mencatat total pelanggan yang mencapai 830.935 pelanggan. Arief merinci jumlah tersebut terdiri dari 825.856 pelanggan rumah tangga, 3.103 industri dan komersial, serta 1.976 pelanggan kecil.

Sebagai pengelola hilir gas bumi di Pertamina, ujar Arief, PGN akan menjalankan kegiatan operasional dan investasinya dengan inovatif dan prudent secara berkelanjutan. Dengan demikian, pihaknya berharap dapat menciptakan pertumbuhan bisnis organik serta multiplier effect perekonomian nasional.

Arief menambahkan pihaknya juga akan lebih fokus dalam pengembangan utilisasi gas bumi yang ramah lingkungan di masa transisi energi menuju energi terbarukan.

"Kami menjalankan peran yang cukup challenging dalam rangka era transisi energi dari fosil ke EBT. Dengan posisi kunci sebagai salah satu agregator gas bumi di Indonesia, harapan kami adalah dapat mengisi masa transisi ini melalui penyediaan gas bumi sebagai energi bersih kepada masyarakat," pungkasnya.

(akd/ega)

Hide Ads