Di awal sebagai agen BRILink, Surono tidak memiliki banyak pesaing. Sehingga waktu itu dalam satu hari dia bisa melakukan minimal 40 transaksi. Namun kini Surono memiliki banyak pesaing. Tak jauh dari tempat Surono kini terdapat beberapa agen BRILink juga. Hal itu berpengaruh pada agen BRILink milik Surono yang kini rata-rata hanya 20 sampai 30 transaksi dalam satu hari.
Apalagi, Surono mengaku, modal dia sangat kecil. Dalam satu hari dia hanya menyediakan saldo di rekeningnya sekitar Rp 15.000.000. Dengan saldo sebesar itu dia banyak menolak pelanggan yang transfer dengan nilai di atas Rp 3.000.000. Jika ada pelanggan yang transaksi di atas Rp 3.000.000 akan dia arahkan ke agen BRILink lainnya.
Berdasarkan pengalaman Surono, untuk pelanggan yang transfer di atas Rp 3.000.000 seringnya keberatan ketika dimintai biaya admin Rp 10.000. Sehingga dia lebih senang melayani transaksi dengan nilai Rp 100.000-an namun sering. Untuk transaksi tarik atau setor tunai Rp 100.000 dia memberlakukan tarif admin sebesar Rp 5.000. Dan di sekitar Agen BRILink milik Surono banyak yang melakukan transfer atau tarik tunai dengan angka di bawah Rp 1.000.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Justru dari transaksi-transaksi yang tidak terlalu besar ini Surono mengaku banyak mendapat untung. Bahkan tak jarang dari pelanggan yang transaksi Rp 1.000.000 dia mendapatkan tips lebih. "Kadang ada yang transfer Rp 1.000.000 dia dia bisa kasih (biaya admin) lebih dari Rp 10.000. Mendingan tukang becak, pelayanannya enak, ngasih fee nih buat uang rokok," kata Surono.
Dia ulet memanfaatkan peluang bahwa orang Indonesia ini tidak mau antre di Bank untuk sekadar setor tunai Rp 100.000 sampai Rp 1.000.000. Sehingga mereka sangat terbantu dengan hadirnya BRILink ini.
Selain menjadi agen BRILink, Surono juga membuka jasa servis playstation. Namun menurut dia hasilnya terbesar dari usahanya berasal dari agen BRILink. Dari menjadi agen BRILink setiap transaksi minimal 30 kali dia akan mendapatkan fee sebesar Rp 100.000.
Dari fee tersebut, Surono bisa membayar utangnya di BRI sebesar Rp 100.000.000 dengan cicilan Rp 3.040.000 setiap bulan. Itu belum termasuk keuntungan dari uang admin yang dia berlakukan kepada pelanggan. Juga kadang pelanggan memberikan uang lebih saat minta tolong untuk ditransferkan.
"Ya Alhamdulillah bisa memenuhi kebutuhan setiap hari, masih bisa nyimpen setiap hari, bisa kasih orang tua, uang hasil jualan istri utuh," kata Surono yang istrinya berjualan buah di samping Pasar Pelita.
"Untuk yang modal kecil seperti saya ini yang penting ulet," tambah Surono.
(erd/hns)