.webp)
Hingga suatu hari sejumlah teman dan tetangga memuji busana muslim yang dia kenakan. Hari hari berikutnya tak jarang juga teman memuji pakaiannya. Mereka pun bertanya Yeni membeli baju di mana.
Dari situ kemudian Yeni iseng-iseng membeli 1 hingga 2 seri pakaian yang kemudian dipasarkan ke teman dan tetangganya. Sejak 6 bulan lalu, Yeni resmi menjalankan usaha berjualan busana muslim dengan brand YN Collection.
Selain berjualan di rumah dia juga memasarkan dagangannya melalui akun media sosialnya. Ternyata banyak yang suka dengan barang dagangan Yeni.
"Setelah itu pelan-pelan saya rutin mengikuti bazar-bazar yang diadakan oleh BUMN dan kementerian," kata Yeni kepada detikcom di Gedung Ali Wardhana kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta Rabu 27 Maret 2024.
Hari itu adalah hari ke-2 Yeni mengikuti bazar UMKM di kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian di Jalan Lapangan Banteng Jakarta Pusat. Dia menyewa 1 stan sendiri dan memajang puluhan koleksi gamis dan baju atasan untuk perempuan.
Yeni mengambil barang dagangan dari sejumlah temannya di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sebenarnya awal mengikuti bazar dia tak percaya diri untuk menjual dalam jumlah banyak. Sehingga setiap kali ikut bazar dia join sama teman untuk menyewa satu stan untuk berdua.
Sampai kemudian saat dia mengikuti bazar di daerah Johar Baru, Jakarta Pusat ada seorang petugas PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk cabang Johar Baru yang menawari pinjaman melalui kredit usaha rakyat atau KUR. Yeni kemudian mengambil pinjaman KUR sebanyak Rp 20 juta.
Setelah mendapat pinjaman KUR Rp 20 juta untuk jangka waktu 2 tahun, Yeni kemudian bisa menambah stok dagangan. Stok dagangannya pun terus bertambah. Sebab uang keuntungannya terus diputar untuk menambah stok dan mengikuti bazar yang lebih besar lagi.
"Sebelumnya kan 1 stan ini saya sharing dengan teman karena saya tidak pede (percaya diri) karena barang saya tidak sebanyak ini awalnya. Namun sekarang setelah saya mendapat pinjaman dari BRI saya bisa mandiri bazar sendiri," kata Yeni dengan mantap.
Dalam satu bulan minimal Yeni mengikuti satu kali bazar. Sementara untuk bulan Ramadan tahun ini dia mengaku sudah mengikuti 3 kali bazar. Dari tiga kali bazar itu omzetnya berbeda-beda, tergantung dari tempat dilaksanakannya bazar.
Di hari pertama mengikuti bazar di Kantor Kemenko Perekonomian misalnya Yeni mengaku omzetnya mendekati Rp 10 juta. Sementara di hari ke-2 siang hari omzetnya juga nyaris Rp 10 juta.
YN Collection milik Yeni adalah salah satu UMKM binaan BRI Regional Office Jakarta I. Di hari kedua bazar di kantor Kemenko Perekonomian stan Yeni Collection mendapat kunjungan dari VP Microsales Management Division BRI Asep Nugraha Sukma, dan Supervisor Bisnis Mikro BRI RO Jakarta I Agus Dharmawan.
Agus Dharmawan mengatakan, YN Collection adalah satu dari sekitar 78 ribu UMKM binaan BRI RO Jakarta I. Kebetulan YN Collection diikutkan dalam bazar di kantor Kemenko Perekonomian sebab produknya sesuai dengan musim Ramadan yakni pakaian muslimah.
Menurut Agus selain membantu UMKM dalam mendapatkan pinjaman tanpa agunan untuk tambahan modal, BRI juga melakukan pembinaan sehingga nasabah nantinya pendapatannya meningkat. "Istilahnya di kami itu UMKM Naik kelas," kata dia.
BRI, Agus melanjutkan, selain memberikan pinjaman juga melakukan pendampingan terkait perkembangan usaha dari si nasabah tersebut. Pendampingan itu meliputi edukasi, pelatihan dan networking si nasabah. "Contohnya ini dengan adanya ikut bazar ini kan network juga (bagi UMKM), jaringannya makin luas," kata Agus.
Yeni pun makin percaya diri setelah mendapat pinjaman KUR dari BRI. (erd/hns)
