Kisah Petugas BRI 'S3 COVID' Demi Bantu UMKM Selamat dari Pandemi

Kisah Petugas BRI 'S3 COVID' Demi Bantu UMKM Selamat dari Pandemi

Erwin Dariyanto - detikFinance
Minggu, 31 Mar 2024 16:17 WIB
Yeni Nuraini diapit VP Microsales Management Division BRI Asep Nugraha Sukma (rompi hitam), dan Supervisor Bisnis Mikro BRI RO Jakarta I Agus Dharmawan (baju biru)
Yeni Nuraini diapit VP Microsales Management Division BRI Asep Nugraha Sukma (rompi hitam), dan Supervisor Bisnis Mikro BRI RO Jakarta I Agus Dharmawan (baju biru). Foto: Erwin Dariyanto/detikcom
Jakarta -

Pandemi COVID-19 yang juga terjadi di Indonesia berdampak di semua sektor termasuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), juga usaha-usaha yang dikelola oleh home industri atau industri rumahan. Meski diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran COVID-19, BRI tetap hadir di tengah masyarakat khususnya pelaku UMKM.

Kehadiran BRI di tengah masyarakat saat Pandemi COVID-19 tentunya dilakukan dengan menetapkan protokol kesehatan ketat. Terkadang komunikasi dilakukan secara online baik zoom meeting atau telpon.

"Masa pandemi itu termasuk saya sendiri hadir di tengah masyarakat bahwa kami perbankan tidak meninggalkan mereka. karena mengapa, kuncinya ya kalau perekonomian ini kuat ya Insyaallah negara ikut struggle, perekonomian negara juga kuat," kata Supervisor Bisnis Mikro BRI Regional Office Jakarta I Agus Dharmawan kepada detikcom di arena bazar kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat Rabu 27 Maret 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kehadiran BRI di kala pandemi, kata Agus, dalam bentuk memberikan stimulus untuk membantu pelaku UMKM agar bisa bertahan. Salah satu stimulus itu adalah kemudahan dalam mendapatkan Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM), pinjaman bantuan seperti KUR, juga keringanan cicilan pinjaman.

Selain itu BRI juga memberikan pendampingan dan edukasi. Terutama terkait e-commerce dan metode pembayaran saat melakukan transaksi, di mana ketika itu saat pandemi tidak bisa dilakukan secara tatap muka langsung. Nasabah diberikan informasi terkait cara bertransaksi melalui web, dan aplikasi di telepon genggam.

ADVERTISEMENT

Petugas-petugas BRI juga turun langsung ke pasar-pasar dan lokasi lainnya untuk membantu pelaku UMKM. Hal ini harus dilakukan meski harus dengan pembatasan ketat dan menerapkan protokol kesehatan. Sebab di kala pandemi sektor UMKM ini tetap harus bertahan agar perekonomian terus berjalan.

"Perekonomian ini kan tetap harus berjalan untuk itu kami hadir menyalurkan bantuan stimulus baik BPUM, KUR kami turun ke lapangan. Ya memang ada resiko, ya saya pribadi sampai 3 kali S3 COVID," kata Agus.

S3 COVID-19 adalah istilah candaan di tengah masyarakat yang sering digunakan untuk orang yang sudah 3 kali terkena COVID-19. Agus tentu tak sendiri. Ada beberapa petugas BRI yang turut terkena COVID-19 karena membantu pelaku UMKM selamat dari pandemi.

Pada tahun 2020 saat terjadi pandemi COVID-19, BRI ditugaskan menyalurkan KUR sebesar Rp 140,2 triliun dan tersalurkan sebesar Rp 138,5 triliun.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian terkait pengaruh KUR BRI dalam membantu pelaku UMKM di kala pandemi. Hasilnya penyaluran KUR oleh BRI di masa pandemi COVID-19 efektif membantu pelaku UMKM.

Bantuan KUR disebut berpotensi meningkatkan pendapatan UMKM hingga sebesar 50 persen. Semakin besar nilai KUR yang diterima oleh UMKM bisa mendongkrak pendapatan mereka hingga 33%.

(erd/das)

Hide Ads