Mata uang Iran, rial sempat anjlok ke rekor terendah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar tidak resmi. Rial anjlok setelah Iran melancarkan serangan rudal dan drone ke Israel. Kondisi tersebut membuat situasi di Timur Tengah semakin panas.
Dikutip dari CNBC, Senin (15/4/204), dolar AS berada pada level 705.000 rial di pasar terbuka pada pukul 10.30 waktu setempat. Hal itu menurut data situs valuta asing Bonbast.
Pada 2018 lalu, pemerintah menetapkan dolar AS sebesar 42.000 rial. Dengan demikian, nilai saat ini sangat jauh dibanding posisi tahun 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan nilai rial terjadi beberapa jam setelah Iran mengerahkan serangan drone dan rudal besar-besaran terhadap Israel pada Sabtu malam. Serangan ini sebagai tanggapan atas dugaan serangan Israel yang menewaskan beberapa komandan penting Iran di Damaskus awal bulan ini.
Israel mengatakan, pihaknya mengidentifikasi 300 'ancaman dari berbagai jenis' dan menghilangkan 99% dari ancaman yang menuju tanah Israel sebagai bagian dari serangan hari Sabtu.
Serangan tersebut menjadi tanda serangan langsung pertama terhadap Israel dari wilayah Iran. Iran kini menghadapi risiko terkena pembatasan perdagangan dan diplomatik lebih lanjut.
Rial Iran sudah menghadapi tekanan dari inflasi yang sangat tinggi yang dipicu oleh sanksi AS yang diterapkan pada masa pemerintahan Donald Trump. Hal itu juga telah mengurangi penjualan beberapa ekspor utama Iran seperti minyak mentah dan produk minyak.
(acd/das)