Menteri Jokowi Minta Nggak Perlu Khawatir Rupiah Keok Lawan Dolar AS

Menteri Jokowi Minta Nggak Perlu Khawatir Rupiah Keok Lawan Dolar AS

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 18 Apr 2024 17:40 WIB
Rupiah semakin melemah di hadapan dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tembus Rp 16.178 siang ini, Selasa (16/4/2024).
Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto meminta masyarakat tidak khawatir soal pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pasalnya cadangan devisa (cadev) Indonesia di Bank Indonesia (BI) masih bisa untuk intervensi.

"Terkait kurs, kita monitor dulu karena kurs ini kan bukan sesuatu yang kita merespons berdasarkan daily based. Tapi kalau kita lihat cadangan devisa pemerintah yang ada di BI masih besar, jadi tidak ada yang perlu kita khawatirkan," kata Airlangga dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024).

Hingga kini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih lemah, tembus level Rp 16.000-an/dolar AS. Meski begitu, pelemahan rupiah diklaim masih aman dibandingkan Yuan China, baht Thailand dan ringgit Malaysia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mata uang berbagai negara terhadap dolar AS melemah bukan karena yang lain lemah, tetapi karena dolar AS yang kuat. Kita secara fundamental juga kuat," kata Airlangga.

Terkait posisi cadangan devisa Indonesia, sampai akhir Februari 2024 masih tinggi yakni sebesar US$ 144,0 miliar. Jumlah itu setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

ADVERTISEMENT

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2024 diprakirakan surplus dengan transaksi berjalan dalam kisaran defisit rendah sebesar 0,1% sampai dengan 0,9% dari PDB.

Sebelumnya, BI menyatakan pelemahan Rupiah terhadap dolar AS murni karena kondisi yang terjadi di global. Salah satunya karena memanasnya kondisi geopolitik di Timur Tengah setelah Iran dan Israel saling serang.

"Domestik kita nggak ada masalah sebenarnya, everything is ok. Kita inflasi under control, growth Lebaran juga aktivitas konsumsi masyarakat bagus. Jadi memang ini shock dari global yang kenanya bukan hanya ke Indonesia, seluruh mata uang itu kena imbas," kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam Peringatan 22 Tahun Gerakan APU-PPT di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/4).

Lihat juga Video 'Dolar AS Ngamuk, Sederet Barang Menanti Makin Mahal':

[Gambas:Video 20detik]



(aid/hns)

Hide Ads