Bank Indonesia (BI) mencatat geliat dunia usaha di kuartal I 2024 terlihat semakin meningkat lewat sejumlah indikator. Beberapa sektor pun menjadi andalan.
"Sendi ekonomi bergeliat #SobatRupiah makin bersemangat! Rapor manis kembali ditunjukkan salah satu indikator kinerja ekonomi tanah air. Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha meningkat pada triwulan !-2024," tulis BI di instagram resminya, dikutip Rabu (24/4/2024).
BI mencatat mengatakan kinerja kegiatan dunia usaha meningkat pada kuartal I-2024, hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 14,11%, ini lebih tinggi dari SBT pada kuartal IV-2023 sebesar 13,17%. Sejumlah sektor lapangan usaha yang meningkat pesat salah satunya adalah pertanian, kelautan, dan perikanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi sektor lapangan usaha yang utama dalam peningkatan ini," jelas BI.
Di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, jumlah SBT naik menjadi 1,44% (kuartal I-2024) dari -0,81% (kuartal IV-2024). Kemudian di sektor industri pengolahan, jumlah SBT meningkat 1,71% (kuartal I-2024) dari 1% (kuartal IV-2024). Sementara di sektor perdagangan besar eceran dan reparasi mobil motor, meningkat dari 1,48% (kuartal IV-2024) menjadi 1,61% (kuartal IV-2024).
BI lalu menuturkan, bahwa Kapasitas Produksi Terpakai tetap kuat di angka 73,61%. Disusul faktor Tenaga Kerja yang berada pada fase ekspansi 1,14%, dan terakhir adalah kondisi Keuangan dan Akses Kredit yang masih berada dalam kondisi baik dari aspek likuiditas dan rentabilitas serta akses pembiayaan yang lebih mudah. Jumlah likuiditas berada di angka 21,32% dan rentabilitas 19,38%.
BI pun memperkirakan kegiatan dunia usaha di kuartal II-2024 bakal lanjut meningkat. Jumlah SBT diperkirakan berkisar di angka 18,94%. Seluruh sektor lapangan usaha pun diperkirakan tumbuh positif, khususnya didukung oleh pertanian, kehutanan, dan perikanan.
"Seiring bergesernya musim panen dari kuartal I ke kuartal II, terutama pada komoditas tanaman pangan di sejumlah wilayah, terutama daerah lumbung pangan nasional, serta tanaman hortikultura dan perkebunan," tulis BI.
Lihat juga Video 'BI-Rate Tetap 6,00%':