Lepas Bank Haga & Hagakita, Bos Djarum Kuasai BCA
Selasa, 16 Jan 2007 12:32 WIB
Jakarta - Dua bos Djarum Grup, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono kini menjadi pemegang saham utama di PT Bank Central Asia Tbk (BCA).Kedua bos Djarum melalui Alaerka menguasai 92,18 persen saham Farindo Investment Ltd yang memiliki 51 persen saham BCA. Sedangkan pemilik Farindo lainnya adalah perusahaan investasi asal AS yakni Farallon Capital yang memiliki saham Farindo sebesar 7,82 persen.Semula, Alaerka hanya memiliki saham Farindo 9,36 persen sedangkan Farallon mencapai 90,64 persen. Berubahnya komposisi di Farindo, membuat Alaerka secara tidak langsung menguasai 46 persen saham BCA.Peningkatan saham Alaerka di Farindo ini diungkapkan oleh Wakil Presdir BCA Jahja Setiaatmadja, ketika dihubungi detikcom, Selasa (16/1/2007)."Manajemen BCA menerima surat perubahan kepemilikan Farindo pada 2 Januari lalu dan sudah pula kita sampaikan ke Bank Indonesia (BI) dan Bapepam," kata Jahja.Jahja menjelaskan, meski terjadi perubahan pengendali di Farindo, BCA tidak akan melakukan perubahan strategi."Djarum kan sudah sejak dulu ada, bedanya sekarang mereka punya saham lebih banyak, tapi manajemen menegaskan tidak ada perubahan strategi dalam pengelolaan BCA," ujar Jahja.Menurut Jahja, BCA akan tetap menjadi perusahaan terbuka dan menjalankan bisnis perbankan lebih profesional.Sebelum menjadi penguasa mayoritas BCA, Grup Djarum memiliki dua bank yakni Bank Haga dan Bank Hagakita.Namun pada 13 Juli 2006, Bank Haga dan Bank Hagakita dilego ke Rabobank Group yang berkedudukan di Belanda.Bank Haga dan Bank Hagakita memiliki aset gabungan Rp 3,97 triliun per 31 Desember 2005. Kedua bank ini memiliki 78 kantor cabang yang tersebar di Jawa, Bali dan Sumatra bagian selatan dengan 1.537 karyawan.Grup Djarum mulai aktif memikirkan langkah Bank Haga dan Bank Hagakita setelah keluarnya aturan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan single presence policy (SPP).Kini setelah melepas Bank Haga dan Bank Hagakita, Djarum bisa lebih fokus memiliki BCA dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 61,665 triliun.
(ir/qom)