BI Rate Naik, BRI Tetap Optimis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

BI Rate Naik, BRI Tetap Optimis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Siska Oktavia - detikFinance
Jumat, 26 Apr 2024 14:19 WIB
BRI
Foto: BRI
Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyambut baik kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam menaikkan BI-7 Day Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 6,25%. Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan kenaikan suku bunga tersebut merupakan keputusan logis dan rasional dari BI.

Hal itu disampaikan secara langsung Sunarso dalam acara press conference kinerja Triwulan I 2024 yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (25/4) kemarin.

"Kami akan mengikuti kebijakan BI. Situasi global dan domestik yang menantang pada akhirnya memaksa pelaku industri untuk dapat merespons dengan baik dan bijak," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (26/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, Sunarso menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum. Seperti diketahui, hingga akhir kuartal I-2024 tercatat Loan to Deposit Ratio (LDR) bank pada akhir Maret 2024 tercatat sebesar 83,28%. Kemudian dari sisi permodalan, BRI juga mampu menjaga rasio permodalan yang kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 23,97%.

"Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit," tambahnya.

ADVERTISEMENT

BRI pun optimistis pertumbuhan kredit di tahun ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni double digit dikisaran 10-12% yoy.

Pada kuartal I-2024, BRI mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif, yakni secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triliun. Kemudian penyaluran kredit sebesar Rp 1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.

Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25% diantaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM. Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan, dimana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp 1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% yoy.

Dari penyaluran kredit tersebut, BRI mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkannya. Hingga akhir Kuartal I 2024 tercatat rasio Non Performing Loan (NPL) BRI terkendali di kisaran 3,11% dengan rasio Loan at Risk (LAR) yang membaik, dari 16,39% pada Kuartal I-2023 menjadi 12,70% di akhir Kuartal I-2024.

Dari sisi liabilities, perseroan mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 1.416,21 triliun atau tumbuh 12,80% yoy hingga akhir Maret 2024. Dana murah (CASA atau Current Account Savings Account) masih mendominasi portofolio simpanan dengan pertumbuhan 7,80% secara yoy.

(anl/ega)

Hide Ads