PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membukukan laba bersih sebesar Rp 5,33 triliun pada kuartal I-2024. Perolehan itu naik 2,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
"BNI konsisten mencatatkan kinerja keuangan yang positif berkelanjutan pada periode awal 2024," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam paparan kinerja kuartal I-2024, Senin (29/4/2024).
Baca juga: BNI Tebar Dividen Rp 10,45 T! |
Pendapatan bunga bersih BNI tercatat turun 9,77% menjadi Rp 9,39 triliun pada kuartal I-2024. Turunnya pendapatan bunga bersih itu terjadi seiring naiknya beban bunga yang pada tiga bulan pertama tahun ini membengkak 47,53% menjadi Rp 6,48 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, total aset BNI tercatat turun 1,84% menjadi Rp 1.066 triliun hingga akhir Maret 2024. Ekuitas juga turun 3% menjadi Rp 149,70 triliun.
Dari sisi kualitas aset, Non-Performing Loan (Gross) tercatat turun menjadi 2% dari posisi periode yang sama di tahun sebelumnya yang berada di level 2,8%. Dari sisi fungsi intermediasi, kredit yang disalurkan tumbuh 9,6% yoy menjadi Rp 695,16 triliun, sejalan dengan guidance manajemen di level 9%-11%.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) meningkat 4,9% yoy menjadi Rp 780,23 triliun, didorong oleh peningkatan CASA sebesar 6% yoy menjadi Rp 543,50 triliun dan deposito 2,4% sebesar Rp 236,72 triliun.
Hal ini membuat Loan-to-Deposit Ratio (LDR) BNI naik ke level 89% dibanding tahun 2023 lalu yang berada di level 85,8%.
(aid/rrd)