Media sosial sempat diramaikan dengan nasabah PNM Mekaar yang ngamuk saat ditagih angsurannya oleh penagih atau Accout Officer (AO). Dalam video yang beredar, penagih itu sampai ada yang dilempar piring hingga diancam dengan senjata tajam parang oleh nasabah yang ditagih.
Ada dua kasus yang beredar di media sosial yakni di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dan di Sumatera Barat. Menanggapi hal tersebut, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) buka suara.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan pihaknya telah langsung turun tangan mengatasi masalah tersebut. Kedua kasus di dua daerah tersebut langsung ditangani dengan melibatkan aparat penegak hukum setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebetulan ada Pak Corsec kami, saya minta langsung berangkat ke yang dilempar piring di Lamongan. Yang parang di Sumbar. Semua kami bawa dulu sesuai yang berlaku di kita. Kita laporkan ke aparat penegak hukum. Kalau yang di Sumbar lanjut proses. Kalau yang Lamongan, laporan sudah masuk, kita proses. Tapi karena pertimbangan dan masukan pemuka-pemuka di sana, kita selesaikan melalui kekeluargaan," kata dia dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2024).
Sistem pembiayaan PNM Mekaar ini skemanya kelompok yang juga menyasar ibu-ibu. Arief menyebut jika salah satu nasabah dalam kelompok itu bermasalah, maka kemungkinan akan sulit lagi mendapatkan pembiayaan atas rekomendasi kelompoknya.
"Yang pastinya, ini kan pembiayaan kelompok, pastinya ya kita nggak bisa hindari, si ibunya jadi dimusuhi teman-teman kelompoknya juga. Kalau sudah dimusuhi, ya pastinya tinggal tunggu. Ya rasanya agak susah dia direkomendasikan oleh teman-temannya untuk mendapatkan pembiayaan kembali," terangnya.
Meski begitu, pihaknya memastikan penagih PNM Mekaar telah dilindungi perusahaan jika terjadi hal yang tidak diinginkan ketika menagih.
"Kalau sebagai salah satu bentuk perlindungan kami kepada karyawan, kepada AO, pasti kami akan laporkan. Dan tindakan-tindakan preventive dan preventive terhadap excess, kalau nanti berkembang, pasti kita akan tangani," jelasnya.
Kemudian, Direktur Bisnis Mikro Holding Ultra Mikro (UMi) Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK, Supari juga mengatakan para AO Mekaar juga telah dibekali kapabilitas untuk menagih dengan penuh empati.
"Memahami situasi pelaku usaha dan para pelaku usaha yang sedang bermasalah ini. Harapannya dua pihak bisa mengambil jalan tengah, dan nanti timbul solusi. Entah solusinya direstrukturisasi, diringankan, dan seterusnya. Dan ini semua akan nempel dalam pemberdayaan," terangnya.
Simak juga Video 'Presiden Jokowi Temui Nasabah PNM Mekaar di Magelang, Beri Pesan ke Ibu-ibu':