Mengenal Komunitas Starling yang Digandeng BRI Tanah Abang

Mengenal Komunitas Starling yang Digandeng BRI Tanah Abang

Erwin Dariyanto - detikFinance
Selasa, 30 Apr 2024 22:46 WIB
wan, Ketua RT 01 RW 05 Kelurahan Senen, Jakarta Pusat.
Foto: Erwin Dariyanto/detikcom: Kampung Starling, pedagang kopi keliling di Senen, Jakarta Pusat.
Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Kantor Cabang Tanah Abang menggandeng komunitas Starling atau pedagang kopi keliling untuk mengenalkan dan memasarkan BRImo ke masyarakat. Di Jakarta komunitas ini berada di Kampung Starling, RT 01 RW 05 Kelurahan Senen, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

Ketua RT 01 RW 05 Kelurahan Senen, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat Iwan mengatakan di wilayahnya ada 10 agen yang masing-masing mengkoordinir 50 pedagang Starling.

"Jadi di sini ada sekitar 500 pedagang Starling," kata Iwan, yang juga koordinator pedagang Starling ini saat ditemui detikcom di kediamannya, Senen, Jakarta Pusat, Selasa 30 April 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pedagang Starling tersebut berjualan ke sejumlah wilayah di Jakarta Pusat. Seperti Taman Monas, Taman Menteng, Taman Suropati, Cikini, Senen hingga Kemayoran. Biasanya, meski tidak ada aturan atau ketentuan tertulis mereka terbagi dalam dua shift yakni yang jualan mulai selepas Subuh pagi hari sampai jam 17.00 sore, dan yang keliling sore hingga dini hari.

Sejak 2 atau 3 tahun lalu, kata Iwan, BRI 'jemput bola' datang ke kampung Starling. Kepada para pedagang kopi keliling dibukakan rekening BRI dan dikenalkan dengan BRImo. Kepada para agen selain dibukakan rekening BRI dan aplikasi BRImo juga ditawari untuk menjadi agen BRILink.

ADVERTISEMENT
wan, Ketua RT 01 RW 05 Kelurahan Senen, Jakarta Pusat.Iwan, Ketua RT 01 RW 05 Kelurahan Senen, Jakarta Pusat. Foto: Erwin Dariyanto/detikcom

Setelah memiliki rekening BRI dan aplikasi BRImo transaksi baik di agen maupun di pedagang Starling bisa dilakukan dengan menggunakan QRIS. Lebih cepat dan praktis. Namun karena nilai transaksinya kecil, belum banyak pembeli kopi Starling yang membayar menggunakan QRIS.

Mamat, pedagang kopi keliling di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat mengaku jarang pembeli yang membayar menggunakan QRIS. Kalau pun ada biasanya mereka melakukan pembayaran untuk pembelian kopi dan makanan di pedagang lain.

"Biasanya kalau malam ada yang bayar pakai QRIS, itu biasanya untuk beli minum di tempat saya dan nasi goreng di sana," kata Mamat sambil menunjuk ke arah pedagang nasi goreng yang berjarak 5 meter dari tempat mangkalnya.

"Nanti tinggal saya bayar tunai ke nasi goreng atau sebaliknya," Mamat melanjutkan.

Kehadiran BRI di Kampung Starling disambut positif oleh warga. Apalagi setiap tahun BRI memfasilitasi mudik gratis lebaran bagi 500 pedagang kopi keliling dan keluarganya termasuk para agen. Pedagang kopi keliling dan agen kebanyakan datang dari Madura, Jawa Timur.

Keuntungan Agen dan Pedagang Kopi Keliling

Menurut Iwan, keuntungan menjadi agen dan pedagang kopi keliling cukup lumayan. Satu agen misalnya memiliki 50 anak buah pedagang kopi keliling. Para pedagang tersebut setiap pagi mengambil air panas 2 termos ke agen dengan harga 1 termosnya Rp 2.500. "Berarti satu pedagang starling ambil 2 termos seharga Rp 5.000 dikali 50 pedagang Starling," kata dia.

Belum lagi es batu yang dijual Rp 2.000 per buahnya. Di mana setiap pedagang Starling biasanya membeli 5 buah es batu. "Jadi 5 es batu kali Rp 2.000 kali 50 pedagang. Jadi lumayan keuntungan agen," Iwan melanjutkan.

Sementara untuk pedagang Starling keuntungannya bisa lebih dari dua kali lipat. Misalnya untuk secangkir kopi hitam mereka membeli dari agen seharga Rp 1.500 per sachetnya dan dijual dengan harga Rp 4.000 sampai RP 5.000 per gelasnya. Belum lagi dari minuman yang lainnya.

(erd/hns)

Hide Ads