Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25%. Salah satu tujuannya untuk menjaga daya tahan nilai tukar rupiah. Namun ternyata kenaikan suku bunga ini berdampak pada industri ritel.
Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan dampak kenaikan suku bunga BI lebih besar dirasakan industri ritel dibandingkan kenaikan dolar Amerika Serikat (AS). Budi menjelaskan kenaikan suku bunga ini dikhawatirkan dapat menyebabkan bunga pinjaman dari bank juga ikut naik.
"Tapi, bunga bank naik, saya khawatirkan pinjaman akan ikut naik. Misalnya, akan ada costing tambahan dari hilir ke hulu. Pabrik pinjaman bunga bank naik, ritel juga pinjam buat bayar sewa dan sebagainya naik," katanya kepada awak media, Jakarta, (2/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika kenaikan biaya tersebut tidak diimbangi dengan tingkat pengunjung yang ramai menurutnnya akan berdampak pada harga jual barang. Akhirnya, pengusaha ritel pun akan melakukan penyesuaian pada biaya-biaya yang tidak terlalu dibutuhkan, misalnya mengurangi pembelian barang.
Dia mencontohkan peritel biasanya melakukan persediaan barang hingga 3 bulan ke depan. Kini, hanya mampu menyediakan selama 2 minggu hingga 1 bulan ke depan.
"Bisa ditekan dulu dengan pembelian barang yang tidak perlu. Kita merasa pembelian barang yang misalnya dulu untuk satu stok tiga bulan sekarang untuk dua minggu. Dulu kan berani 3 bulan stok beli, sekarang udah nggak bisa," jelasnya.
Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur BI pada 23 dan 24 April 2024 memutuskan untuk menaikkan BI rate sebesar 25 bps (basis point) menjadi 6,25%, suku bunga deposit facility naik 25 bps menjadi 5,5% dan suku bunga lending facility naik 25 bps menjadi 7%.
"Kenaikan suku bunga ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari kemungkinan memburuknya risiko global serta sebagai langkah preventif dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran 2,5+-1% pada 2024 dan 2025," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, di Kantornya, Rabu (24/4/2024).
Simak Video: BI-Rate Naik 25 BPS Menjadi 6,25%