1 Dekade BPJS Kesehatan, Jumlah Peserta Tembus 271 Juta Orang

1 Dekade BPJS Kesehatan, Jumlah Peserta Tembus 271 Juta Orang

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 17 Mei 2024 14:50 WIB
Ilustrasi BPJS Kesehatan.
Ilustrasi/Foto: Wisma Putra
Jakarta -

BPJS Kesehatan memasuki usia 10 tahun sejak pertama kali beroperasi pada 1 Januari 2014. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti buka-bukaan soal capaian BPJS Kesehatan selama periode tersebut.

Menurut Ghufron, 97% penduduk Indonesia tercatat sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan. Di sisi lain pihaknya juga dituntut untuk meningkatkan kepuasan peserta dengan memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara.

"Bukan hal yang mudah untuk mendaftarkan lebih dari 97% penduduk Indonesia menjadi peserta JKN dalam waktu 10 tahun. Di saat yang bersamaan, BPJS Kesehatan juga dituntut untuk meningkatkan kepuasan peserta JKN dengan memberikan pelayanan yang mudah, cepat dan setara," katanya di kantor BPJS Kesehatan, Jumat (17/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan kerja keras dan kolaborasi bersama segenap pihak, BPJS Kesehatan mampu bertahan menghadapi beragam tantangan dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) di Indonesia," sambung dia.

Ghufron mengatakan, pada tahun 2014 jumlah peserta JKN BPJS Kesehatan adalah sebanyak 114 juta jiwa. Per 10 Mei 2024, jumlahnya melesat menjadi lebih dari 271,2 juta jiwa. Pemanfaatan Program JKN pun terus meningkat, dari 92,3 juta per tahun pada 2014, menjadi 606,6 juta per tahun pada 2023.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, BPJS Kesehatan juga terus berbenah melakukan perbaikan layanan dari masa ke masa. Dari sisi aksesibilitas layanan kesehatan hingga jumlah fasilitas kesehatan yang bermitra dengan BPJS Kesehatan pun terus bertumbuh.

BPJS Kesehatan juga mengembangkan banyak inovasi digital yang memudahkan peserta, fasilitas kesehatan, pemerintah, dan stakeholders yang lain, untuk mengakses masing-masing kebutuhannya. Ghufron juga menuturkan bahwa digitalisasi layanan BPJS Kesehatan berkontribusi mengubah sistem kesehatan Indonesia.

"Dengan adanya Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), Aplikasi Mobile JKN, dan BPJS Kesehatan Care Center 165, masyarakat bisa mengurus administrasi, meminta informasi, atau menyampaikan pengaduan tentang Program JKN cukup melalui handphone.

Ghufron menambahkan, BPJS Kesehatan juga telah menciptakan inovasi unggulan bernama i-Care JKN yang dapat memfasilitasi peserta JKN dan dokter untuk mengakses riwayat kunjungan peserta JKN dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Dengan begitu, peserta tersebut dapat dilayani lebih cepat dan tepat oleh dokter.

Pada kesempatan itu, Ghufron meluncurkan dua buah buku, salah satunya "Roso Telo Dadi Duren, Biyen Gelo Saiki Keren: Catatan 10 Tahun Perjalanan BPJS Kesehatan". Buku tersebut memuat berbagai peristiwa besar yang mengiringi langkah BPJS Kesehatan sejak beroperasi pada 1 Januari 2014.

Dalam buku tersebut, dijabarkan dinamika perjalanan BPJS Kesehatan sepanjang mengelola Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) selama satu dekade. Yang kedua adalah buku berjudul "Prinsip Dasar Sistem Jaminan Sosial dan Asuransi Kesehatan".

Pada buku ini, banyak pembahasan mengenai dasar-dasar asuransi kesehatan sosial, termasuk di dalamnya seluk-beluk penyelenggaraan Program JKN, Kebutuhan Dasar Kesehatan (KDK), Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), mekanisme naik kelas dan urun biaya, program anti kecurangan, transformasi digital yang dilakukan BPJS Kesehatan, dan lain-lain.

(ily/eds)

Hide Ads