BRI menandatangani kerja sama dengan PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI) dalam rangka mempermudah transaksi bursa berjangka. BRI dalam hal ini menjadi Bank Penyimpan Dana Margin (BPDM), sementara PT KBI menyediakan layanan penjaminan penyelesaian transaksi kontrak berjangka, resi gudang, pasar fisik komoditas, serta layanan informasi komoditas secara terintegrasi.
Adapun penandatanganan kerja sama ini berlangsung di Innovation Center Gedung BRI Jakarta pada Rabu (22/2), serta dihadiri langsung oleh Direktur Retail Funding dan Distribusi BRI, Andrijanto, dan Direktur Utama PT KBI Budi Susanto.
Andrijanto mengatakan sinergi kedua pihak merupakan upaya BRI dalam memfasilitasi transaksi bursa berjangka yang mudah, nyaman, dan inovatif kepada nasabah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kerja sama ini tidak hanya menjadi momentum penting bagi BRI dan PT KBI, tetapi juga memperlihatkan dedikasi BRI untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabahnya. Dengan menjadi Bank Penyimpan Dana Margin (BPDM), Kerja sama BRI dan PT KBI ini merupakan perwujudan kehadiran BRI untuk mempermudah segala transaksi khususnya transaksi bursa berjangka," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (27/5/2024).
Diketahui peran BRI sebagai BPDM memiliki fungsi antara lain menjadi tempat penyimpanan dana margin, yang digunakan sebagai jaminan atau margin untuk melakukan transaksi. Keberadaan BRI sebagai BPDM juga mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku terkait dengan pengelolaan dana margin, termasuk persyaratan modal minimum dan perlindungan investor.
Dikatakan Andrijanto, BRI berkomitmen dalam meningkatkan inklusi keuangan dan menyediakan solusi perbankan inovatif bagi nasabahnya. Dia berharap kehadiran BRI sebagai BPDM dapat semakin menciptakan peluang alternatif dana pihak ketiga bagi BRI, serta memperkuat industri perdagangan komoditi berjangka yang lebih terpercaya, transparan dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global.
Dia menuturkan baik BRI maupun KBI, memiliki komitmen untuk menghadirkan produk terkini yang aman, nyaman, dan inovatif kepada masyarakat.
"Dengan kerja sama yang akan berlangsung, perseroan berharap dapat menjawab tantangan dengan lebih baik, memberikan solusi yang tepat untuk nasabah, memberikan inspirasi yang positif bagi pihak - pihak lainnya serta senantiasa dapat memberi makna untuk Indonesia," tegasnya.
Sementara itu, Budi Susanto menilai kolaborasi KBI dengan BRi semakin melengkapi ekosistem perdagangan komoditi berjangka, sehingga memberikan lebih banyak opsi layanan transaksi bagi masyarakat. Sebagai lembaga kliring, pihaknya bertanggung jawab memastikan setiap transaksi berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Diketahui, sepanjang tahun 2023, PT KBI telah melakukan kontrak berjangka dan derivatif lainnya sebanyak 7.830.098 lot di luar transaksi kontrak single stock yang sebesar 218.853 lot. Sementara, volume Transaksi harian termasuk di dalamnya CFD atau tercatat sebesar 30.115,8 lot. Sementara, untuk volume rata-rata harian di luar CFD atau Single Stock adalah sebesar 29.293,2 lot.
"Kerja sama ini merupakan bukti nyata komitmen kami dalam memperkuat ekosistem perdagangan komoditi berjangka di Indonesia. Kami yakin dengan dukungan BRI sebagai Bank Penyimpan Dana Margin, akan semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa industri perdagangan komoditi berjangka di Indonesia semakin terpercaya dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global," imbuh Budi.
Simak juga Video: BRI Tingkatkan Layanan Chatbot dengan Generative AI