BRI Dorong Pemasaran Aset Bermasalah Melalui Platform Pemasaran Digital

BRI Dorong Pemasaran Aset Bermasalah Melalui Platform Pemasaran Digital

Siska Oktavia - detikFinance
Sabtu, 01 Jun 2024 11:31 WIB
Gedung BRI
Foto: Shutterstock
Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berupaya menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Salah satu strategi yang dijalankan perseroan yakni dengan cara penjualan agunan untuk kredit yang sudah bermasalah

Upaya tersebut dilakukan guna menjaga rasio kredit bermasalah atau biasa disebut NPL (Non Performing Loan). Sejalan dengan itu, Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengatakan bahwa penjualan agunan merupakan salah satu bagian dari recovery aset bermasalah selain upaya penyelesaian lainnya.

"Mayoritas aset bermasalah yang terjual merupakan segmen ritel, yakni 83,85% dari seluruh penjualan melalui lelang dan dampaknya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia melanjutkan, BRI terus meningkatkan strategi pemasaran aset bermasalah melalui platform pemasaran digital website BRI Info Lelang di samping upaya pemasaran, seperti kerja sama dengan broker properti, mengikuti dan menyelenggarakan expo lelang, gathering nasabah inti dan sebagainya.

Di samping itu, pendapatan recovery BRI yang diperoleh dari penjualan aset bermasalah baik lelang maupun non lelang sampai dengan April 2024 mengalami pertumbuhan double digit. Pada tahun ini, BRI optimistis target pendapatan recovery dari penjualan aset bermasalah dan penyelesaian lainnya dapat tercapai.

ADVERTISEMENT

Target tersebut seiring dengan kondisi ekonomi yang mulai stabil, serta dibantu dengan peningkatan pemasaran agunan melalui website BRI maupun expo lelang dan peningkatan kerja sama dengan pihak ketiga seperti DJKN/KPKNL, BPN, Pengadilan, Balai Lelang, Broker Properti dan sebagainya.

"Diharapkan dengan berbagai upaya recovery aset bermasalah yang telah kami tempuh akan berdampak juga dalam menjaga NPL BRI yang di tahun 2024 ditargetkan berada di sekitar 3%" tambahnya.

(ncm/ega)

Hide Ads