Bank Indonesia (BI) mencatat posisi kewajiban neto investasi internasional (PII) Indonesia pada kuartal I (Januari-Maret) 2024 mengalami penurunan jadi US$ 253,0 miliar atau 18,4% dari produk domestik bruto (PDB), dari sebelumnya US$ 261,2 miliar (19,0% dari PDB) pada kuartal IV 2023 kemarin.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan penurunan kewajiban neto tersebut diakibatkan adanya penurunan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) dan peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN).
"Posisi KFLN Indonesia menurun di tengah tetap solidnya aliran masuk modal asing pada investasi langsung," kata Erwin dalam keterangan resminya, Rabu (5/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BI menyebut posisi KFLN Indonesia pada akhir triwulan I 2024 turun 0,8% menjadi US$ 738,7 miliar dari sebelumnya US$ 745,1 miliar pada akhir triwulan IV 2023. Turunnya KFLN tersebut dikarenakan berkurangnya aliran masuk modal asing dalam bentuk surat utang domestik seiring meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
"Penurunan posisi KFLN juga dipengaruhi faktor perubahan lainnya seiring penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah sehingga menurunkan nilai instrumen keuangan domestik," jelasnya lagi.
Sedangkan untuk posisi AFLN Indonesia pada akhir triwulan I 2024 tercatat sebesar US$ 485,7 miliar, naik 0,4% dari US$ 483,9 miliar pada akhir triwulan IV 2023. Kenaikan posisi AFLN ini didorong oleh peningkatan investasi penduduk pada berbagai instrumen finansial luar negeri.
"Hampir seluruh komponen AFLN mencatat peningkatan penempatan di luar negeri, dengan peningkatan terbesar pada Aset Investasi Lainnya dalam bentuk simpanan dan piutang usaha," ucap Erwin.
"Peningkatan posisi AFLN lebih lanjut tertahan oleh faktor perubahan lainnya seiring penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang global," tambahnya lagi.
Meski begitu Bank Indonesia memandang perkembangan PII Indonesia pada triwulan I 2024 tetap terjaga sehingga mendukung ketahanan eksternal.
Lihat juga Video: Intip Kemeriahan IPA Convex 2024, Investor Merapat!