Biaya Turun, Bankir Pengikut Sertifikasi Membludak
Sabtu, 10 Feb 2007 13:29 WIB
Jakarta - Biaya ujian sertifikasi manajemen risiko yang diadakan Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) tahun 2007 turun dari Rp 3.500.000 jadi Rp 2.000.000. Karenanya peserta ditergetkan membludak hingga dua kali lipat. Pada 2006 total peserta mencapai 11.061 orang dengan tingkat kelulusan 80 persen dan tahun ini ditarget hingga 22.500 orang dengan tingkat kelulusan 85 persen.Target ini bagian dari upaya mensertifikasi 50.000 pegawai bank pada 3 Agustus 2010 oleh Bank Indonesia. Ujian sertifikasi kali ini diikuti 3116 peserta dari 84 bank di Jakarta International Expo, Jakarta, Sabtu (10/2/2007). Jumlah ini lebih sedikit dari target panitia yaitu 3400 peserta di Jakarta. Selain di Jakarta, ujian juga diadakan di Gedung Pameran Surabaya pada waktu yang sama. Sertifikasi para pegawai bank dalam hal manajemen resiko diharapkan dapat membuktikan kualitas pegawai bank Indonesia, sehingga bisa mengurangi pekerja asing di Indonesia. "Dengan sertifikasi ini, diharapkan tenaga kerja kita bisa terserap," kata Anggota Komisi XI Ade Komarudin. Menurut Ade, kendala penggunaan tenaga perbankan lokal selama ini lebih pada bankir senior yang lebih suka pakai tenaga asing. Peserta Ujian Sertifikasi kali ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan rekor peserta ujian sertifikasi terbanyak yaitu 3116 orang. Ini mengalahkan rekor yang dicetak BSMN sendiri pada tahun lalu dengan peserta 1972 orang. Penghargaan diserahkan oleh Jaya Suprana, Pendiri MURI kepada Jenderal Manager BSMN Gandung T Sulistyo. Disaksikan Ketua Dewan Sertifikasi Manajemen Resiko Gayatri Rawit Anggreni dan Anggota Komisi XI I Nyak Bay dan Ade Komarudin.
(lih/qom)