Heboh PDN Dibobol Ransomware, BNI Pastikan Keamanan Terjaga

Heboh PDN Dibobol Ransomware, BNI Pastikan Keamanan Terjaga

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 05 Jul 2024 16:33 WIB
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar/Foto: Shafira Cendra Arini/detik.com
Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menjamin keamanan data terjaga. Hal ini disampaikan di tengah kehebohan serangan ransomware ke Pusat Data Nasional (PDN).

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, pihaknya telah melakukan serangkaian upaya penguatan dalam menjamin keamanan data perusahaan maupun nasabahnya. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk disiplin menjaga datanya.

"Saya bukan direktur IT, tapi pintu-pintunya tuh, layer-layernya semua dikunci lah. Pokoknya disiplin. Makanya saya bilang, mindset digital harus ada, jangan sembarangan akses semua orang dibuka aksesnya," kata Royke, ditemui di Menara BNI, Pejompongan, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Royke menambahkan, pihaknya juga terus melakukan pemeriksaan hingga tes penetrasi kepada celah-celah yang disinyalir rawan. BNI juga terus melakukan upgrade demi menjaga keamanan.

"Pintu-pintunya kita juga setiap hari lakukan kebolongan-kebolongan itu kita uji semua, penetrasi tes, segala macam, itu jalan terus. Sekalian upgrade, makanya investasi itu bukan cuman sistem aplikasi, tapi investasi paling mahal juga security-nya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Keamanan juga menjadi salah satu fokus penting dari pengembangan supper apps terbaru BNI yakni wondr by BNI yang baru diluncurkan hari ini. Royke mengatakan, setidaknya ada 40 sistem yang dibangun dalam pembentukan wondr, termasuk security.

Senada, Direktur Technology and Operations BNI Toto Prasetio mengatakan, pada saat BNI mendesain aplikasi ini pihaknya mempertimbangkan standar keamanan terbaik melalui pembentukan beberapa layer keamanan.

"Layer yang paling atas edukasi, edukasi ke nasabah agar supaya menggunakan atau meng-keep passwordnya dengan hati-hati supaya tidak terjadi yang namanya social engineering," ujar Toto, dalam konferensi pers peluncuran wondr by BNI, di lokasi yang sama.

Layer berikutnya ialah ada kontrol terhadap aplikasinya. Lalu yang ketiga layer ialah BNI menerapkan teknologi security-nya. Salah satu teknologi yang diterapkan ialah Artificial Intelligence (AI) untuk sebagai pada saat kita melakukan lie detection.

"Lalu kita meng-adopt yang namanya multi-factor authentication, jadi password ada, lalu kita ada mobile pin yang agar mentransmit dari passwordnya yang ada. Lalu keamanan apa lagi yang kita taruh? Ya, seluruh faktor keamanan kayak yang sisinya enkripsi, datanya, lalu yang berkaitan dengan server-servernya harus selalu isilahnya tidak bisa diakses bareng orang, termasuk backup-nya," paparnya.

Selanjutnya, layer yang terakhir atau yang paling bawah ialah berkaitan dengan kebiasaan ialah anti-fraud melalui fraud management system. Hal ini akan bergantung pada transaksi behavior daripada nasabah, pada saat ada anomali, pastinya transaksi kemudian BNI tolak.

"Jadi ini kelebihan-kelebihan yang kita apply agar yang namanya Wonder by BNI menjadi secara security insya Allah menjadi state of the art yang paling baik," pungkasnya

(shc/rrd)

Hide Ads