Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan membentuk anti scam center dalam waktu dekat. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara.
Mirza mengatakan pihaknya tengah menggodok terkait pembentukan anti scam centre dengan pihak terkait. Hal ini sejalan dengan transformasi digital di sektor keuangan.
"Jadi memang, dan itu sekarang yang sedang digodok itu namanya anti-scam centre dalam waktu dekat. Karena di beberapa negara ada itu kegiatan-kegiatan scamming-scamming itu banyak sekali. Sekarang kami mendorong untuk bisa dibentuk anti-scam center itu," kata Mirza dalam acara Digital Bank Summit, Jakarta, Selasa (23/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan nantinya pelaku-pelaku di sektor keuangan digital dapat melaporkan praktik-praktik penipuan atau scam. Pasalnya, keuangan digital rentan terhadap penipuan-penipuan secara online. Untuk itu, pihaknya mendorong pembentukan anti-scam centre.
"Untuk teman-teman di industri, ini tentu ekosistem dari digital economy, digital finance, ini kan ada saja kan masyarakat yang melakukan scam-scam di situ. Nah itu nanti diminta dilaporkan di situ," jelasnya.
Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan regulator, lembaga, dan pihak terkait dalam pembentukan anti-scam centre.
"OJK bersama regulator, lembaga, dan pihak terkait akan membentuk anti-scam centre yang ditargetkan akan beroperasi dalam waktu dekat," kata perempuan yang akrab disapa Kiki dalam keterangannya.
Dia menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan penyiapan dasar hukum, sistem informasi pendukung, mekanisme kerja, hingga lokasi dari anti-scam centre tersebut. Dia menyebut pembentukan instrumen tersebut dalam rangka meningkatkan perlindungan masyarakat dari semakin maraknya penipuan secara online.
"Untuk itu saat ini tengah dilakukan penyiapan dasar hukum, sistem informasi pendukung, mekanisme kerja dan lokasi dari anti-scam centre," jelasnya.
Lihat juga Video 'Alasan Masyarakat Berpendidikan Tinggi Masih Terjebak Investasi Bodong':