Bank Indonesia (BI) memperkirakan suku bunga kredit lebih longgar pada kuartal II-2024. Hal tersebut berdasarkan hasil survei perbankan yang dilakukan BI.
Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan standar penyaluran kredit pada triwulan III-2024 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 2,6%. Sebagian besar aspek kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih ketat dibandingkan triwulan sebelumnya, khususnya biaya persetujuan kredit.
"Mayoritas aspek kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih ketat, khususnya biaya persetujuan kredit. Sementara itu, suku bunga kredit diperkirakan lebih longgar," kata Erwin dalam keterangan tertulis, Minggu (28/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil survei BI, pada kuartal II-2024 suku bunga kredit menunjukkan indeks 0,7. Sementara, untuk kuartal II-2024 menunjukkan indeks 0,3.
Meski begitu, dia menyebut penyaluran kredit baru meningkat pada kuartal II-2024. Hal ini terlihat dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru yang mencapai 89,1%. Angka tersebut 60,8% lebih tinggi dari kuartal sebelumnya.
Pertumbuhan penyaluran kredit baru terjadi di hampir seluruh jenis kredit kecuali kredit konsumsi, seperti kredit modal kerja (SBT 87,6%) dan kredit investasi (SBT 88,5%)
"Sementara itu, kredit konsumsi (SBT 60,8%) terindikasi lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya," terangnya.
Selain itu, responden juga memprakirakan pertumbuhan kredit sampai dengan akhir tahun 2024 tetap optimis, dengan prakiraan outstanding kredit yang terus tumbuh. Optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit.
(kil/kil)