The Fed Diramal Pangkas Bunga Acuan Lagi Bulan Depan

The Fed Diramal Pangkas Bunga Acuan Lagi Bulan Depan

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Sabtu, 28 Sep 2024 17:20 WIB
Jerome Powell, chairman of the US Federal Reserve, speaks during a news conference following a Federal Open Market Committee (FOMC) meeting in Washington, DC, US, on Wednesday, Feb. 1, 2023. The Federal Reserve slowed its drive to rein in inflation and said further interest-rate hikes are in store as officials debate when to end their most aggressive tightening of credit in four decades.Photographer: Al Drago/Bloomberg via Getty Images
Foto: Al Drago/Getty Images
Jakarta -

Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), diramal akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) untuk kedua kalinya pada November 2024 nanti. Perkiraan ini muncul berkat meredanya inflasi di AS yang mendekati target bank sentral di kisaran 2,2%.

Melansir dari Reuters, Sabtu (28/9/2024), banyak pengusaha Negeri Paman Sam itu bertaruh suku bunga yang ditetapkan oleh The Fed (sekarang ini masih di kisaran 4,75-5,00%) akan turun 75 bps hingga akhir tahun ini.

Mereka berpendapat suku bunga AS ke depan akan terus turun hingga berada di kisaran 3,00-3,25% pada pertengahan tahun 2025 mendatang. Menurut para pengusaha, hal ini sejalan dengan rencana bank sentral untuk memperkuat pasar tenaga kerja AS yang kini sedang melemah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika Fed ingin memangkas 50 basis poin lagi pada bulan November, data inflasi tidak akan menghalangi mereka," tulis Omair Sharif dari Inflation Insights seperti dikutip dari Reuters.

"Faktanya, semakin cepat inflasi mereda, semakin besar dorongan bagi mereka untuk bergerak lebih cepat menuju netral," jelasnya lagi.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, sebelumnya The Fed akhirnya memangkas suku bunga acuan AS sebesar 50 bps menjadi 4,75-5% pekan lalu. Momentum ini banyak ditunggu pengusaha mengingat ini merupakan yang pertama sejak Maret 2020 atau empat tahun lalu saat awal pandemi COVID-19.

Pemangkasan sebesar 50 bps lebih besar dari ekspektasi pasar yang memperkirakan 25 bps. Keputusan ini diambil dalam upaya untuk mencegah perlambatan di pasar tenaga kerja dan meyakini inflasi AS sudah bergerak dalam kisaran.

"Komite telah memperoleh keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2% dan menilai bahwa risiko untuk mencapai sasaran ketenagakerjaan dan inflasi seimbang," kata The Fed dikutip dari CNBC, Kamis (19/9) kemarin.

Komite mengindikasikan melalui dot plot-nya setara dengan 50 bps pemotongan lagi pada akhir tahun, mendekati harga pasar. Matriks ekspektasi masing-masing pejabat menunjukkan adanya satu poin persentase penuh dalam pemangkasan pada akhir tahun 2025 dan satu setengah poin pada tahun 2026.

(eds/eds)

Hide Ads