PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggelar akad massal KPR 4.824 unit rumah yang dilakukan secara serempak di sejumlah wilayah di Indonesia dalam waktu sehari. Akad massal KPR ini merupakan upaya BTN untuk mempercepat penyaluran KPR sekaligus mendukung penguatan program perumahan rakyat, di mana tahun ini BTN menargetkan peningkatan market share KPR menjadi 84%.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu dalam sambutannya menjelaskan Akad Massal Serentak KPR tersebut merupakan wujud nyata BTN dalam mendukung keberlanjutan program perumahan rakyat. Setelah melaksanakan Akad Massal KPR di Tigaraksa, Banten, dan di Sidoarjo, Jawa Timur, akad massal kali ini diselenggarakan sekaligus dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-79.
"Semoga pelaksanaan akad massal hari ini meningkatkan semangat kita, bahwa upaya-upaya yang telah dilakukan bersama dengan Pemerintah dan seluruh stakeholder terkait perumahan merupakan sebuah bentuk sinergi dan kolaborasi positif sekaligus menjadi sebuah komitmen bersama untuk mendukung seluruh Program Perumahan Nasional yang dapat memberikan manfaat nyata bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ini juga merupakan upaya untuk mendukung terwujudnya Zero Backlog pada tahun 2045," kata Nixon dalam keterangan tertulis, Jumat (18/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada acara akad KPR massal yang digelar di Perumahan Pesona Kahuripan 9, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat tersebut, terlihat para Debitur KPR Subsidi sangat antusias melaksanakan akad kredit.
Tercatat hampir 5.000 debitur dengan berbagai macam latar belakang yang terdiri dari kalangan TNI, Polri dan PNS. Selain itu, juga pekerja sektor informal seperti pedagang makanan dan minuman, pedagang pasar, tukang bengkel dan sektor usaha lainnya di seluruh Kantor Cabang BTN di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Nixon mengapresiasi Kementerian BUMN, Kementerian PUPR dan BP Tapera yang telah mempercayakan BTN untuk menyalurkan KPR Bersubsidi dengan kuota terbanyak pada tahun 2024.
Memasuki semester kedua, BTN tancap gas dari bulan Januari hingga Juli 2024. BTN telah merealisasikan sebanyak kurang lebih 112.000 unit KPR Subsidi baik dari skema FLPP maupun Tapera. Sementara kuota nasional untuk KPR FLPP yang ditetapkan Pemerintah sebanyak 166.000 unit.
"Hingga kemarin BTN telah merealisasikan sebanyak 20.423 unit KPR Subsidi, Nonsubsidi serta KUR, dan ditutup dengan akad massal pada hari ini 31 Juli 2024 sebanyak kurang lebih 4.824 unit sehingga selama Juli 2024 total realisasi KPR & KUR adalah 25.247 unit," kata Nixon.
Nixon sangat menyambut baik program dan Presiden dan Wapres terpilih Prabowo-Gibran dalam rangka menurunkan Backlog Perumahan di Indonesia. Program ini akan dibangun 3.000.000 unit rumah, masing-masing 1 juta rumah di perkotaan dan 2 juta rumah di pedesaan dan pesisir.
"Ini program keberpihakan kepada rakyat untuk masalah rumah yang sangat bagus dan BTN sudah menyampaikan usulan kepada Pemerintah terkait perubahan skema KPR Subsidi termasuk beberapa usulan program pembiayaan perumahan sehingga penyaluran 3 juta rumah tersebut diharapkan dapat terealisasi," katanya.
Selama lebih dari 47 tahun menyalurkan KPR, BTN juga memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pemenuhan rumah untuk kaum milenial dan wanita. Hal ini tampak dari realisasi KPR Subsidi didominasi oleh kaum milenial sekitar 89% sampai dengan Juni 2024.
Pada tahun 2020 s.d. 2023, kaum milenial menyerap KPR Subsidi sebanyak 425.070 unit atau senilai Rp62 triliun. Lalu, angkanya mengalami kenaikan menjadi 465.621 unit atau senilai Rp 68,5 triliun sampai dengan Juni 2024.