PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mencatatkan jumlah nasabah mencapai 10,75 juta. Dalam lima tahun ke depan, perusahaan membidik hingga 50 juta nasabah.
Direktur Utama Allo Bank, Indra Utoyo mengatakan, 10,75 juta nasabah tersebut berhasil dicapai Allo Bank dalam usia 2,5 tahun bank digital ini. Pihaknya menargetkan secara bertahap jumlahnya akan terus meningkat.
"Kita sudah hampir 11 juta tadi ya. Tentu kami terus meningkatkan pelayanan utama dari layanan digital sehingga bisa lebih dipercaya. Kita berharap dalam 5 tahun nasabahnya bisa mencapai 50 juta ," kata Indra di acara Allo Friends, Trans Studio Mall Cibubur, Depok, Jawa Barat, Sabtu (19/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra mengatakan, Allo Bank terus bertumbuh secara kompetitif dan berkelanjutan. Progres ini ditopang oleh tiga hal utama, pertama, menjadi everyday bank dan mendorong kolaborasi. Allo Bank tumbuh dengan ditopang oleh kolaborasi ekosistem, salah satunya ekosistem CT Corp.
"Kemudian kita juga ada F&B, retail, bisnis. Saya rasa CT Corp adalah the largest consumer business ecosystem. Kemudian, karena kami juga ingin menjadi everyday bank yang bisa dipakai setiap hari, jadi tentu kami juga terus mengembangkan kolaborasi dengan ekosistem lain, dimulai dari partner-partner strategis Allo Bank.Kita ada juga ada Indomaret, ada Bukalapak, terus juga kolaborasi dengan Tech & Telco," ujarnya.
Menurutnya, bisnis berbasis digital serta penetrasi ke berbagai ekosistem membuat Allo Bank berhasil masukke kota-kota tier 2 hingga tier 3, hingga mampu menggaet 10,75 juta nasabah dalam 2,5 tahun. Hal ini lah yang juga bisa dioptimalkan untuk terus memperluas jangkauan.
Landasan kedua dengan membangun market leadership dengan produk-produk yang inovatif. Oleh karena itu, Allo Bank mengusung produk-produk layanan keuangan yang #PasBuatKamu. Cirinya, produk itu harus sangat fleksibel, customize able, dan transparan.
"Ada produk-produk tabungan seperti Allo Grow yang benar-benar memberikan freedom kepada setiap nasabah kita untuk menyimpan duitnya, menumbuhkan, dan bisa ditarik kapan saja.Itu nggak ada di bank lain juga. Kemudian kita juga punya, kalau yang lebih pengen jangka panjang, Allo Deposito yang lebih menarik juga bunganya," kata dia.
Terakhir, ada pengembangan keamanan yang kuat. Indra mengatakan, pihaknya terus mengembangkan agar sisi security bisa melawan fraud. Begitu pula dari sisi bisnisnya, bisa dilihat Allo Bank terus menjaga agar pertumbuhannya kredit macetnya kecil. Bahkan tercatat saat ini lebih kecil dari rata-rata industri, di bawah 1%.
"Dan kemudian dari sisi reliability-nya, kita disertifikasi supaya bisa melindungi data-data customer.Kita disertifikasi ISO 27001.Di sisi operasionalnya, kita juga di sisi tata kelola teknologinya. Itu juga hal-hal yang membuat bagaimana customer bisa terus percaya dan menggunakan produk kita," ujar Indra.
Indra mengatakan, Allo Bank menargetkan jumlah nasabah ini akan naik secara bertahap. Untuk tahap awalnya, ditargetkan pada 2025 mendatang angkanya bisa tembus 15 juta nasabah terlebih dulu. Ia yakin, target ini bisa tercapai dengan langkah yang konsisten dan berkelanjutan.
(shc/ara)