PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) optimistis dengan pertumbuhan bisnis di masa pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto. Terdapat peluang besar untuk berekspansi sejalan dengan visi misi dan program-program prioritas.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan BNI terus menunjukkan konsistensi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan mengoptimalkan peluang ekspansi yang tersedia.
"Kita melihat peluang pertumbuhan bisnis yang signifikan dan berkelanjutan sejalan dengan visi pemerintah," kata Royke, dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III 2024 BNI, disiarkan secara daring, Jumat (25/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun visi tersebut meliputi peningkatan PDB, pengentasan kemiskinan serta berbagai program sektoral seperti infrastruktur ketahanan energi dan pangan, pemberdayaan UMKM, juga hilirisasi industri termasuk pertanian serta program perumahan.
"Optimisme terhadap kebijakan prioritas ekonomi pemerintah baru yang diiringi dengan proses transisi yang berjalan lancar diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan kredit di sektor perbankan di masa mendatang," ujarnya.
Per September 2024, BNI sendiri mencatatkan penyaluran kredit per September 2024 senilai Rp 735,02 triliun. Angka ini naik 9,48% secara tahunan (yoy) dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat Rp 671,37 triliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh segmen korporasi yang mencatat kenaikan sebesar 15,1% YoY menjadi Rp 409,2 triliun. Selain itu, segmen konsumer secara keseluruhan mencatat pertumbuhan 14,6% YoY menjadi Rp 137 triliun, dengan kredit personal (payroll) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai pendorong utama.
Royke menyakini, program-program unggulan pemerintah seperti hilirisasi hingga ketahanan pangan akan mendukung kinerja perbankan. Hal ini mengingat hilirisasi bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas yang ada di Indonesia.
Menurutnya, hal ini tentunya akan membuat banyak sekali peningkatan dari sisi kebutuhan modal atau kapital untuk mendukung pembangunan di hilirisasi. Ini juga termasuk dengan ketahanan pangan. Royke membidik peningkatan di sisi kredit dan pendanaan di masa mendatang.
"Jadi program pemerintah yang sekarang jelas tidak ada keraguan dari kami di BNI untuk tidak mendukung. Karena itu pasti jelas akan menambah nilai prospek dari kita untuk membiayai banyak pengusaha-pengusaha yang akan terlibat di dalam hilirisasi maupun untuk di ketahanan pangan," kata dia.
(shc/kil)