Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyampaikan minatnya untuk memberikan tambahan dana bergulir dari LPDB-KUMKM sebesar Rp 15 miliar kepada Koperasi Syariah BMT Beringharjo.
Rencana penambahan dana bergulir ini dicanangkan seiring suksesnya penerapan program Sociopreneur Koperasi oleh BMT Beringharjo. Di mana sebelumnya koperasi syariah itu sudah berhasil mengembangkan dana bergulir yang diterimanya bagi para pedagang di Pasar Beringharjo, dengan perputaran pembiayaan sudah mencapai Rp 30 miliar.
"Saya mengapresiasi kepada segenap jajaran Koperasi BMT Beringharjo, yang telah mengupayakan beberapa program sociopreneur untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan role model berdikari," kata Ferry dalam keterangan resminya, Kamis (14/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan saya pastikan akan ada tambahan dana bergulir sebesar Rp 15 miliar lagi untuk para pedagang Pasar Beringharjo," tambahnya.
Dalam hal ini program sociopreneur yang berhasil dilakukan BMT Beringharjo seperti Jogjinawi, sebuah program yang membantu petani dalam mendapatkan harga jual gabah yang layak dan menguntungkan.
Lalu, ada program Simbah Harjo yang segmennya usaha angkringan berupa bantuan produktif berdikari, dengan target mengubah nasib penerima (mustahik) menjadi pemberi (muzaki).
Kemudian Depo Simbah Harjo yang merupakan sebuah program pemberdayaan dana zakat, infaq, hingga CSR dengan mendirikan unit usaha yang berorientasi 80% keuntungannya diserahkan kembali kepada para pedagang angkringan Simbah Harjo.
"Langkah ini bagus untuk turut mensukseskan program pemerintah dalam membangun ketahanan pangan nasional," kata Ferry.
Bahkan menurutnya saat ini BMT Beringharjo sudah memiliki beras sendiri dengan menampung gabah hasil panen dari petani. Sehingga nantinya produk sayuran dan lainnya dari Pasar Beringharjo juga bisa diproses sebagai makanan siap saji untuk siswa dan santri-santri di pesantren.
"Saya berharap para pedagang pasar dan BMT Beringharjo dapat berperan aktif dalam program Makan Bergizi Gratis," terangnya.
Di luar itu, Ferry turut mengapresiasi uang yang digulirkan ini dapat dikembangkan oleh BMT Beringharjo untuk kegiatan sosial bagi kalangam tukang becak di lingkungan pasar, para buruh gendong, anak-anak yatim piatu, dan kegiatan sosial lainnya.
"Ini bisa dijadikan sebagai contoh betapa efektif dan pembiayaan dari LPDB-KUMKM, khususnya pembiayaan syariah. Kemenkop akan terus mendukung sepenuhnya pengembangan kegiatan ekonomi syariah melalui koperasi syariah," kata Ferry.
"Model bisnis, sistem keuangan, hingga pengelolaan pasar seperti ini bisa diterapkan di pasar-pasar tradisional yang lain," pungkasnya Ferry.
(fdl/fdl)