Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan realisasi anggaran per 30 September 2024 atau kuartal III 2024 mencapai Rp 5,67 triliun. Angka ini 70,95% dari pagu anggaran OJK tahun ini yang mencapai Rp 8,03 triliun.
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara mengatakan, pada tahun ini OJK menargetkan realisasi anggaran mencapai 73,81%. Artinya, tidak lama lagi target tersebut bisa tercapai.
"Realisasi anggaran OJK sampai 30 September sebesar Rp 5.698,2 miliar atau Rp 5,67 triliun, sebesar 70,95% dari pagu anggaran OJK," kata Mirza, dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (18/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mirza menjelaskan, penyerapannya belum maksimal disebabkan karena terdapat beberapa efisiensi anggaran, di antaranya biaya pengadaan aset, aset IT, serta biaya perjalanan dinas.
"Persentase realisasi 2024 lebih tinggi dari realisasi periode yang sama di 2023 yaitu 67,4%," ujarnya.
Lebih lanjut rinciannya, pertama ada persentase realisasi anggaran kegiatan operasional yang digunakan untuk kegiatan pengawasan, pengaturan, penegakkan hukum dan perizinan, riset, data, edukasi perlindungan konsumen, hingga pengendalian kualitas, sebesar 61,02%. Angka ini lebih tinggi dari 2023 yang sebesar 57,6%.
Kemudian, persentase realisasi anggaran administratif 2024 antara lain digunakan untuk remunerasi, imbalan jangka panjang pasca kerja perpajakan, pengembangan organisasi dan SDM, serta perkantor sebesar 75,9%. Angka ini lebih tinggi dari 2023 sebesar 73,9%.
Lalu realisasi anggaran pengadaan aset 2024 antara lain digunakan untuk pengadaan persediaan kantor, tanah, gedung bangunan, peralatan mesin, aset tetap lain, dan aset tak berwujud sebesar 32,65%. Angka ini lebih tinggi 2023 yang saat itu 18,4%.
"Selanjutnya realisasi per bidang per 30 September seluruh bidang OJK, kecuali manajemen strategis, realisasinya berada pada kisaran 75-79%," ujar Mirza.
Sementara itu, realisasi anggaran manajemen strategis baru mencapai 58,1%. Mirza menjelaskan, hal ini terjadi dikarenakan terdapat program kerja yang porsi pagu anggarannya besar, namun realisasinya akan dilakukan pada triwulan IV.
"Antara lain pengadaan aset, pengelolaan software, layanan data informasi OJK Wide, dan pelunasan kewajiban perpajakan," katanya.
(shc/rrd)