Sektor Asuransi Masih Dibayangi Ketidakpastian Ekonomi

Sektor Asuransi Masih Dibayangi Ketidakpastian Ekonomi

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 27 Nov 2024 14:32 WIB
Ilustrasi Asuransi
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Sektor asuransi saat ini terus meningkatkan pengelolaan investasi yang prudent dan optimal. Hal ini dilakukan karena kondisi ekonomi nasional dan global masih dinamis.

Direktur Utama Asuransi Jasindo, Andy Samuel mengungkapkan perusahaan terus berhati-hati dalam menjalankan bisnis. Dia menyebut berbekal pengalaman menjamin risiko besar (mega risk) di beberapa sektor industri, Jasindo tidak hanya menyediakan proteksi asuransi, tetapi juga bertindak sebagai partner dalam melakukan asesmen risiko operasional secara komprehensif.

"Perusahaan menunjukkan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik dengan menawarkan berbagai pilihan jalur distribusi layanan. Salah satu bentuknya adalah melalui mitra-mitra yang telah terjalin dengan Jasindo," kata dia dalam siaran pers, Rabu (27/11/2024)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga Oktober 2024, laba perusahaan mencapai Rp38,39 miliar, mengalami peningkatan 228,47% dari periode yang sama tahun lalu yang mencatat kerugian sebesar Rp29,88 miliar. Pertumbuhan laba ini didukung oleh pendapatan premi yang juga naik 26,47% menjadi sebesar Rp2,95 triliun dari Rp2,33 triliun pada tahun sebelumnya di periode yang sama.

Dia menjelaskan perbaikan ini mencerminkan strategi bisnis yang dijalankan efektif dan didukung oleh operasional perusahaan yang mengedepankan profitabilitas, serta berdasar pada tata kelola yang baik.

ADVERTISEMENT

Pencapaian Asuransi Jasindo ini menunjukkan kemampuannya untuk tetap tumbuh dan beradaptasi dalam menghadapi tantangan pasar, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri asuransi umum di Indonesia.

Melalui pendekatan Risk Management Partnership, Jasindo berperan sebagai mitra strategis yang membantu tertanggung dalam mengelola risiko secara menyeluruh. Pendekatan ini dirancang untuk membantu para nasabah mengidentifikasi risiko, khususnya risiko operasional.

"Pendekatan ini memungkinkan kami tidak hanya berperan sebagai penyedia perlindungan risiko, tetapi juga sebagai risk engineer yang proaktif dalam menganalisis potensi dan mengidentifikasi celah-celah risiko yang mungkin timbul," ujar Andy.

Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan implementasi pendekatan ini sangat bergantung pada peran aktif tim bisnis, baik di kantor pusat maupun di Representative Office.

"Tim kami telah dibekali dengan keahlian teknis yang mumpuni untuk menyediakan solusi asuransi yang tepat bagi nasabah. Peran mereka sangat penting dalam memberikan layanan bernilai tambah dengan membantu tertanggung mengenali celah risiko dan merancang strategi mitigasi yang efektif," lanjutnya.

Tak hanya laba dan pendapatan premi yang tumbuh, hasil underwriting perusahaan juga meningkat 10,98% menjadi Rp215,14 miliar dibandingkan Oktober 2023 yang tercatat Rp193,86 miliar. Pertumbuhan ini menunjukkan pengelolaan risiko dan penerapan prudent underwriting yang berjalan baik.

"Sebagai bagian dari ekosistem BUMN, tentunya perusahaan ingin mendukung peningkatan kontribusi BUMN kepada Negara dengan mencatatkan pendapatan yang positif melalui penyediaan perlindungan risiko," ungkap Andy Samuel, Direktur Utama Asuransi Jasindo.


Selain itu, hingga Oktober 2024 hasil investasi Asuransi Jasindo juga mencapai Rp215,20 miliar, mengalami kenaikan sebesar 37,12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp156,94 miliar.

"Pertumbuhan ini mencerminkan pengelolaan investasi yang semakin prudent dan optimal di tengah kondisi ekonomi yang dinamis," katanya.

Lihat juga video: Duh! Pria di AS Nyamar Jadi Beruang-Rusak Mobil Mewah Demi Asuransi

[Gambas:Video 20detik]



(kil/kil)

Hide Ads