Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% di tahun 2029. Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah dinilai perlu menggaet investasi besar sepanjang periode 2024-2029.
Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Darmawan Junaidi menilai ada 7 sektor yang dianggap mampu menciptakan peluang keuntungan negara atau 'New Money' sebesar Rp7.500 triliun di tahun 2029. Adapun ke-7 sektor tersebut meliputi hilirisasi tambang, energi, industri manufaktur, perdagangan, kesehatan, pertanian, dan pariwisata.
"Indonesia membutuhkan kira-kira Rp7.500 triliun New Noney yang terus kita putar sehingga akan ada output yang mendorong pendapat. Tambahan pendapatan kepada perekonomian nasional," ungkap Darmawan dalam sebuah diskusi di Hotel Rafless Jakarta, Selasa (10/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan tinjauan dari Office of Chief Economist Bank Mandiri, Darmawan menyebut Produk Domestik Bruto (PDB) rill perlu terus bertumbuh sepanjang 2025-2029. Sementara PDB rill yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8% adalah Rp17.996 triliun di tahun 2029.
Sementara saat ini, Darmawan menyebut pertumbuhan kredit Bank Mandiri sejalan dengan 7 sektor New Money penopang pertumbuhan ekonomi. Ia merinci, di sektor pertambangan sendiri penyaluran kredit Bank Mandiri tumbuh 41,8% yoy, energi 13,4% yoy, industri manufaktur 15,9% yoy, perdagangan 21,8% yoy, kesehatan 15% yoy, pertanian 15% yoy, Pariwisata 22,9% yoy.
"Secara pertumbuhan kredit juga ini akan sejalan dengan strategi bisnis yang disiapkan oleh Bank Mandiri," ungkapnya.
Darmawan menekankan proyeksi total investasi sebesar Rp7.500 triliun tidak bisa mengandalkan kapasitas pasar yang dimiliki perbankan di Indonesia. Menurutnya, hal itu bisa juga ditopang dengan Foreign Direct Investment (FDI) maupun investor melalui jaringan Bank Dunia.
Kendati begitu, Darmawan berharap proyeksi investasi itu memberikan output secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi. Ia juga mengaku Bank Mandiri akan fokus terhadap 7 sektor tersebut dengan harapan memberi kontribusi positif terhadap tren pertumbuhan ekonomi menuju 8% di tahun 2029.
"Yang kita lihat proyeksi menuju 8% itu sangat mungkin. Tapi ya memang kita harus kerja keras, bagaimana kita membuat syarat-syarat itu untuk perputaran ekonomi yang bisa menghasilkan output, yang bisa menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi sehingga demand itu juga akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang sesuai dengan tren yang diharapkan," tutupnya.
Tonton juga video: Kerja Sama dengan Bank Mandiri, CT: Ada Sejarahnya, Ibarat Pulang Kampung