Deposito Emas Pegadaian, Calon Primadona Pilihan untuk Berinvestasi

Deposito Emas Pegadaian, Calon Primadona Pilihan untuk Berinvestasi

Inkana Izatifiqa R. Putri - detikFinance
Kamis, 30 Jan 2025 16:06 WIB
Ilustrasi deposito emas di Pegadaian
Foto: dok. Pegadaian
Jakarta -

Usai mengantongi izin menjalankan Kegiatan Usaha Bulion, PT Pegadaian menghadirkan produk baru Deposito Emas. Adapun peluncuran produk ini disebut sejalan dengan misi Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya dalam sektor hilirisasi dan industrialisasi.

Kehadiran Deposito Emas kini menjadi alternatif berinvestasi menjanjikan, mengingat emas memiliki nilai yang tidak surut dan cenderung meningkat setiap tahunnya. Salah seorang ekonom Telisa Aulia Falianty pun menilai emas akan menjadi varian instrumen unggulan yang menjanjikan.

Adapun keunggulan utama dari deposito, yaitu sebagai instrumen investasi yang aman dan stabil. Pasalnya, stok emas yang selama ini disimpan dan tidak menghasilkan bunga dapat memperoleh imbal hasil jika kita simpan dalam deposito emas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut POJK 17/No 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bullion, simpanan emas adalah penyimpanan sejumlah emas yang terstandarisasi yang dipercayakan oleh masyarakat kepada lembaga jasa keuangan penyelenggara Kegiatan Usaha Bulion berdasarkan kesepakatan para pihak. Dengan adanya layanan ini maka konsumen dapat menyimpan emas yang dimiliki pada LJK berizin. Pelaku industri yang membutuhkan emas juga dapat memperoleh kebutuhan pinjaman emas yang terstandarisasi untuk digunakan sesuai kebutuhan. Simpanan emas dari masyarakat tadi sebagai unallocated account dapat digunakan oleh LJK yang menyelenggarakan kegiatan usaha bullion untuk penyaluran pembiayaan emas dan atau perdagangan emas," jelas Telisa dalam keterangannya, Kamis (30/1/2025).

Pegadaian juga menawarkan deposito emas dalam aplikasi Pegadaian Digital yang memungkinkan nasabah dan investor mengelola investasi kapan saja dan di mana saja dengan mudah dan aman.

ADVERTISEMENT

Telisa menambahkan, pengalaman Pegadaian dalam bisnis emas membuat perusahaan tersebut siap untuk memimpin bisnis jasa bulion, baik dalam pinjaman ritel tabungan maupun trading. Hal ini mengingat 90% bisnis Pegadaian berhubungan dengan emas.

"Bercermin pada pengalaman di sejumlah negara, pemenuhan ekosistem bullion bisa memakan waktu sampai belasan tahun sampai semuanya bisa berjalan dengan efektif. Contohnya, di Singapura dan Turki, butuh waktu 15 (lima belas) tahun. Namun dengan pengalaman panjang PT Pegadaian di Bisnis Emas saya optimistis waktu yang dibutuhkan bisa lebih singkat dengan dukungan sinergi multipihak," jelas Telisa.

Dalam mengembangkan ekosistem bisnis emas di Indonesia, Pegadaian juga memaksimalkan potensi bisnis bulion dengan menyiapkan uji sistem terhadap pengembangan bullion services. Hal ini meliputi, layanan Tabungan Emas Plus, perdagangan emas dan infrastruktur pendukung lainnya seperti G-Lab (layanan jasa sertifikasi uji keaslian batu mulia, emas, dan perhiasan PT Pegadaian), Vaulting dan Refinery Emas.

Hadirnya layanan bulion diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk memiliki Investasi emas. Ke depan, Pegadaian akan terus melebarkan bisnis pada bidang Bullion Services untuk mendukung perekonomian dengan MengEMASkan Indonesia.




(prf/ega)

Hide Ads