UMKM Mitra MBG Bisa Dapat Modal Bank hingga Rp 500 Juta, Ini Alasannya

UMKM Mitra MBG Bisa Dapat Modal Bank hingga Rp 500 Juta, Ini Alasannya

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 05 Feb 2025 18:12 WIB
Rapat Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di DPR, Rabu (5/2/2025).
Rapat Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di DPR/Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Jakarta -

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mitra Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa mendapat akses permodalan sebesar Rp 500 juta. Akses permodalan tersebut disalurkan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Adha Damanik menjelaskan, inisiatif ini berangkat dari pertemuan antara Menteri UMKM Maman Abdurrahman dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. Saat itu, salah satu poin utama pembahasannya yakni beban keuangan besar yang harus ditanggung UMKM mitra program MBG.

Pada kala itu, didapati bahwa pada praktiknya pengelola dapur yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG perlu melakukan sistem reimburse untuk mendapatkan pendanaan dalam pembelian bahan baku masakan. Bahkan kisaran pencairannya mencapai tujuh hari atau lebih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau satu harinya satu dapur belanjanya Rp 30 juta, dengan asumsi 3.000 box dan per box adalah Rp 10.000, maka kalau 7 hari ada Rp 270 juta uang yang dialokasikan UMKM. Pertanyaannya, bagaimana UMKM kita tahan dalam waktu cukup panjang harus menyediakan uang begitu besar?," ujar Riza dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VII DPR RI, di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).

Berangkat dari kondisi tersebut, disiapkan dua skenario utama. Pertama, memperkuat skema pembiayaan dengan refinancing, sehingga pembayarannya oleh negara dilakukan di depan. Pihaknya tengah melakukan rapat koordinasi (rakor) bersama bank-bank BUMN serta BGN terkait rencana ini.

ADVERTISEMENT

"Progresnya sangat baik, jadi akan dimungkinkan ada pembayaran di depan untuk kebutuhan dapur ini. Ini (pembahasan intensif) sedang dilakukan oleh BGN," ujarnya.

Skenario kedua yakni skema pembiayaan. Riza mengatakan, skema pembiayaan yang sekarang tersedia adalah KUR untuk UMKM yang terlibat MBG. Terkait hal tersebut, sudah ada skema KUR Khusus yang siap untuk dimanfaatkan. Pendanaan KUR jenis ini memiliki plafon yang bisa dimanfaatkan hingga Rp 500 juta.

"KUR Khusus sesungguhnya bisa dimanfaatkan hingga Rp 500 juta. Tentu ada hal-hal teknis yang harus dibicarakan dalam hal mekanisme penyalurannya, dan sebagainya. Karena ini bukan hibah, ini adalah pinjaman, skema pembiayaan yang harus dikembalikan, tentu melekat dengan persyaratannya," terang dia.

Bisa Pinjam Tanpa Agunan

Menyangkut skema ini, pihaknya juga masih membahas intensif dengan pihak perbankan agar mekanisme maupun metode yang sama untuk bisa lebih mudah dinikmati oleh UMKM mitra MBG.

Salah satu kemudahan yang disiapkan untuk UMKM mitra MBG ini bisa mengajukan kredit tanpa agunan atau jaminan dengan menyertakan surat perintah kerja mitra MBG.

"Misalnya komitmen dari MBG, ketika nanti ada yang diminta oleh perbankan, misalnya ya, kami tidak perlu agunan, bila mana nanti ada surat perintah kerja kepada UMKM yang bersangkutan maka pihak bank sudah bisa mencairkan pembiayaannya. Itu salah satu kemudahannya. Jadi nggak perlu harus punya (menjaminkan) sertifikat tanah misalnya ya," ujar Riza, ditemui usai rapat.

(shc/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads