Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi sesuai dengan target yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto sebesar 8%. Semua pihak didorong untuk ikut berkontribusi dalam mencapai target tersebut, salah satunya BUMN lewat PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, program PNM Mekaar telah menghimpun nasabah sebanyak 15,9 juta orang dengan rata-rata pinjaman Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Ia mengatakan perputaran dana lewat program PNM Mekaar mencapai Rp 47 triliun per tahun.
"Kementerian BUMN menjadi bagian dari ekosistem yang dibangun selama ini, kalau kita lihat beberapa program besar BUMN yang terus kita dorong salah satunya, misalnya PNM Mekaar,di mana sekarang jumlah nasabahnya itu 15,9 juta, rata-rata pinjaman Rp 1 juta sampai Rp 5 juta. Perputaran uangnya sudah Rp 47 triliun," kata Erick dalam sebuah acara di Kantor Kementerian Perlindungan Pekerja Migran, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PNM Beri Penghargaan buat Karyawan Terbaik |
Erick mengatakan, PNM Mekaar dapat menciptakan lapangan pekerjaan di desa-desa. Pasalnya, kata dia, mayoritas pinjaman digunakan untuk modal usaha.
"Bayangkan kalau 15,9 juta (nasabah), itu mempunyai satu pekerja yang mendampingi, karena kadang-kadang kan membuka warung, kadang-kadang berjualan sembako, kadang-kadang juga berjualan kue, atau membuat sebuah dukungan pembangunan wiraswasta di desa.Itu ada 15,9 juta pekerja," jelasnya.
Sementara penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) melalui perbankan dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menyentuh angka Rp 255 triliun per tahun. Erick juga mengatakan, pinjaman melalui KUR dialokasikan masyarakat untuk mengembangkan usahanya.
"Rata-rata pengusaha menengah itu meminjam kurang lebih Rp 500 juta. Itu ada Rp 5,8 juta pengusaha menengah, artinya kalau mereka mempekerjakan empat saja, itu sudah sebuah kesinambungan pembukaan pekerjaan yang memang yang namanya pengusaha menengah ini juga tulang punggung daripada ekonomi nasional," tutupnya.
(fdl/fdl)